“Saya katakan dari dulu, saya menyuap tidak mau, disuap pun tidak mau. Itu sudah menjadi prinsip hidup saya dalam membuka kantor pengacara,” kata Kamaruddinlewat akun YouTube Refly Harun belum lama ini.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, kebiasaan suap menyuap jauh dari nilai-nilai agama yang ia anut.
Lagi pula, kata Kamaruddin Simanjuntak, Sambo sudah merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J dengan cukup matang. Jadi, buat apa bernegosiasi dengan pembunuh yang tega melenyapkan nyawa manusia.
"Ada proses perpindahan dari rumah Saguling ke rumah dinas, dan kenapa direncanakan di rumah dinas? Supaya ini menjadi beban negara kan begitu. Kalau dilaksanakan di rumah pribadi Ferdy Sambo, tentu rumahnya akan di police line,” katanya.
Menurut Kamaruddin, Ferdy Sambo di tahap ini adalah sosok yang cerdas karena Ferdy Sambo mau rumahnya bersih dari lokasi kejadian pembunuhan yang di Saguling tidak terkena imbasnya.
"Jadi ini sudah terencana, andaikan tak terencana maka kejadiannya itu di rumah Saguling. Begitu datang dari Magelang, maka langsung akan dieksekusi di rumah Saguling kan begitu. Tapi karena dia sadar merencanakan kejahatan itu, setelah sampai di rumah Saguling dibawa dulu ke rumah dinas supaya semua beban itu dibebankan ke negara,” kata Kamaruddin Simanjuntak.***