MEDIA TULUNGAGUNG - Kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir J hingga kini masih menuai banyak rasa penasaran publik.
Hingga kini kasus penyelesaian hukum Ferdy Sambo pelaku utama dalam pembunuhan Brigadir J juga belum rampung.
Belum rampungnya hal tersebut muncul beragam spekulasi yang beredar di masyarakat.
Baca Juga: Ramalan Zodiak dan Angka Keberuntungan Besok Jumat 30 September 2022, Cek Siapa yang Paling Hoki?
Sebagaimana diketahui, sudah dua bulan lebih, kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih menyisakan tanda tanya di benak publik.
Pasalnya, motif mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dalam menginisiasi pembunuhan ini belum juga terungkap.
Kini Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan satu fakta baru perihal kasus pembunuhan yang diotaki Ferdy Sambo.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, dirinya pernah didatangi perwakilan Sambo untuk menyuap dirinya agar bungkam terhadap kasus ini.
Meski ditawari uang, Kamaruddin mengaku dengan tegas menolaknya.
“Saya katakan dari dulu, saya menyuap tidak mau, disuap pun tidak mau. Itu sudah menjadi prinsip hidup saya dalam membuka kantor pengacara,” kata Kamaruddinlewat akun YouTube Refly Harun belum lama ini.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, kebiasaan suap menyuap jauh dari nilai-nilai agama yang ia anut.
Lagi pula, kata Kamaruddin Simanjuntak, Sambo sudah merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J dengan cukup matang. Jadi, buat apa bernegosiasi dengan pembunuh yang tega melenyapkan nyawa manusia.
"Ada proses perpindahan dari rumah Saguling ke rumah dinas, dan kenapa direncanakan di rumah dinas? Supaya ini menjadi beban negara kan begitu. Kalau dilaksanakan di rumah pribadi Ferdy Sambo, tentu rumahnya akan di police line,” katanya.
Menurut Kamaruddin, Ferdy Sambo di tahap ini adalah sosok yang cerdas karena Ferdy Sambo mau rumahnya bersih dari lokasi kejadian pembunuhan yang di Saguling tidak terkena imbasnya.
"Jadi ini sudah terencana, andaikan tak terencana maka kejadiannya itu di rumah Saguling. Begitu datang dari Magelang, maka langsung akan dieksekusi di rumah Saguling kan begitu. Tapi karena dia sadar merencanakan kejahatan itu, setelah sampai di rumah Saguling dibawa dulu ke rumah dinas supaya semua beban itu dibebankan ke negara,” kata Kamaruddin Simanjuntak.***