Lewat penjelasannya, Tessa Sugito mengatakan seseorang dengan trauma atas kejadian di masa lampau, bisa terlihat pada margin kiri tulisan yang lebar.
Pada surat permohonan maaf yang ditulis oleh Ferdy Sambo, terlihat posisi tulisan tergolong jauh dari batas kiri kertas atau sebutan lainnya margin kiri.
“Biasanya margin kirinya itu lebar, jadi menjauhi dari margin kiri. Ini kan kalo kita cek dari full, full fotonya yang tersebar di sosial media, itu kan memang margin kirinya kelihatan jauh dari batas kertas terkiri ya. Nah itu memang kelihatan lebar sekali,” bebernya.
Tessa Sugito juga menambahkan, bukan hanya trauma saja yang bisa dibacanya, namun ada juga ciri-ciri sensitif dan sifat temperamental, yang sangat lekat dengan Ferdy Sambo.
Tindakan yang tidak dapat diprediksi, agresi fisik, dan sifat mudah meledak yang dia miliki ini, bisa mengarah pada perilaku kekerasan secara fisik.
Menariknya lagi, berdasarkan tulisan tangan itu, sifat lain dari Ferdy Sambo sebagai orang yang manipulatif ikut terkuak.
Disebutkan jika dia memiliki kecenderungan untuk berbohong atau selingkuh, belum lagi pada tanda tangannya sendiri juga menggambarkan fantasi seksual miliknya.
Dikutip dari Teras Gorontalo, menurut analisa Tessa Sugito, jika dilihat dari bentuk tanda tangan Ferdy Sambo saja, sudah bisa menggambarkan karakter yang sebenarnya.