MEDIA TULUNGAGUNG - Penyelidikan kasus kematian Brigadir J memakan waktu yang sangat panjang.
Sudah tiga bulan lamanya, kasus ini seperti belum menemui ujung cerita.
Bahkan berbagai isu berseliweran di sekitar membuat fokus pada para tersangka seolah menjadi kabur.
Tentu hal tersebut membuat banyak pihak merasa lelah mulai dari masyarakat sampai yang terjun langsung mengawal kasus ini.
Salah satunya yang cukup merasa lelah adalah Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin pun sudah memberikan kode kepada masyarakat bahwa diirnya meminta maaf ke publik karena tidak bisa memenuhi ekpektasi seperti yang diinginkan.
Tidak hanya itu pengacara yang kerap lantang menyuarakan kasus Brigadir J ini juga mengungkap bahwa publik siap-siap menanggung kekecewaan.
Ada apa sebenarnya? apakah Kamaruddin Simanjuntak mendapatkan tekanan? Mengingat beberapa hari terakhir keberadaanya jarang tersorot.
Bahkan Refly Harun seorang ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia sempat mencari keberadaan Kamaruddin Simanjuntak.
Dikutip dari Jatim Network, sebelumnya, diketahui Brigadir J tewas terbunuh di tangan komandannya sendiri yaitu Ferdy Sambo.
Kasus kematian Brigadir J menyeret beberapa nama petinggi polisi dan rekan kerjanya.
Terungkap sebanyak 5 tersangka telah ditetapkan dalam kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ini.
Sayangnya hanya 4 tersangka saja yaitu Ferdy Sambo, Bripka RR, Bharada E dan Kuat Maruf saja yang ditahan.
Sementara istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi hingga detik ini belum juga ditahan karena alasan 'kemanusiaan'.
Miris, 3 bulan berjalan kasus kematian Brigadir J belum juga tuntas dan terang benang merahnya.
Belakangan justru dugaan adanya perselingkuhan antara Putri Candrawathi dan sopir pribadinya, Kuat Maruf yang ramai dibahas publik.
Sementara motif pembunuhan Brigadir J hingga saat ini masih menjadi misteri.
"Sudah tiga bulan perkara tidak terang-terang padahal kalau saya jadi penyidik 3 hari bisa selesai," ungkap Kamaruddin Simanjuntak dikutip dari instagram @rumpi_gosip.
"Harusnya sudah banyak tersangka, namun hanya 7, itupun yang 2 termasuk dari 5 sebelumnya," lanjutnya.
Kamaruddin Simanjuntak juga mengatakan jika kasus kematian Brigadir J terancam benar-benar tutup lapak atau selesai tanpa kejelasan.
"Saya atas nama penasehat hukum daripada keluarga Brigadir J, menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa memenuhi harapan masyarakat semuanya," ungkap Kamaruddin Simanjuntak penuh sesal.
"Saya sudah berjuang dengan mengorbakan segalanya, baik pikiran, materi maupuan waktu," terang Kamaruddin Simanjuntak.
"Tetapi apa daya karena presiden tidak mau berbuat sesuatu, maka pada akhirnya, seperti yang sudah pernah saya katakan sebelumnya, perkara ini akan menjadi balelut (blunder) dan benar adanya," lanjutnya.
Diketahui pihak keluarga Brigadir J mengaku telah merasa lelah karena kasus kematian yang menimpa anaknya ini tidak kunjung ada kejelasan dan terkesan berlarut-larut.
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat mengatakan kepada Kamaruddin Simanjuntak bahwa pihaknya ingin kasus pembunuhan berdarah yang menewaskan ajudan setia Ferdy Sambo ini disudahi saja.
"Pak Samuel ayah daripadai Brigadir J sudah menyatakan selesai," katanya.
"Pihaknya lelah, kalaupun dilanjutkan katanya anaknya juga sudah tidak bisa kembali lagi," pungkas Kamaruddin Simanjuntak.***(Dyla Putry Rafitasary/Jatim Network)
Artikel ini pernah tayang dengan judul 'Kasus Brigadir J Terancam TUTUP LAPAK, Publik Siap-Siap Kecewa, Kamaruddin Simanjuntak Ungkap Permohonan Maaf'.