Di artikel itu, Bjorka menyebut bahwa orang yang ada di balik terbunuhnya Munir adalah "Muchdi Purwopranjono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya."
Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, Sagitarius dan Capricorn Besok Senin 12 September 2022
Bjorka juga mengungkap kronologi mengapa Munir akhirnya dibunuh. Ia menuliskan bahwa "Munir adalah koordinator KontraS yang sangat vokal mengungkapkan bahwa pelaku penculikan 13 aktivis periode 1997-1998 adalah anggota Kopassus yang dikenal dengan Tim Operasi Mawar."
Akibat pengungkapan itu, kata Bjorka, Muchdi Purwopranjono, yang pada saat itu menjabat sebagai Panglima Besar (Danjen) Kopassus, tidak senang dengan apa yang disampaikan Munir.
Setelah pengungkapan yang diutarakan Munir, Muchdi kemudian harus diberhentikan dari jabatan barunya selama 52 hari, lalu kemudian diangkat sebagai Kepala Deputi V BIN pada 27 Maret 2003.
Kata Bjorka, posisi ini semakin membuka banyak peluang bagi Muchdi untuk menghentikan aktivitas korban mendiang Munir yang merugikan.
Kata Bjorka, "Muchdi kemudian memanfaatkan jaringan nonorganik BIN, Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot PT Garuda Indonesia Airways, untuk membunuh Munir, karena pada saat itu diketahui Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia."
"Pollycarpus kemudian ditempatkan sebagai staf keamanan penerbangan sehingga dia bisa mengambil penerbangan PT Garuda Indonesia Airways, termasuk pesawat yang nantinya akan ditumpangi Munir," ungkap Bjorka.