TNI AL Gelar Latihan Perang di Pulau Terluar Indonesia, Ini Kekuatan Tempurnya

- 31 Agustus 2021, 14:51 WIB
Armada TNI AL saat berpatroli di laut Natuna Utara
Armada TNI AL saat berpatroli di laut Natuna Utara /tnial.mil.id

MEDIA TULUNGAGUNG - Pulau Bras Kepulauan Mapia yang merupakan pulau terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia wilayah Samudera Pasifik, menjadi tempat latihan peran tempur udara oleh TNI Angkatan Laut Gugus Tempur Laut Komando Armada III.

Dikatakan oleh Irvansyah seorang Panglima Komando Armada III Laksamana Muda TNI, bahwa KRI R.E. Martadinata-331 dan Pesawat Patroli Maritim P-8303 ikut dilibatkan pada  latihan tempur pekan ini.

Latihan peran tempur bahaya udara tersebut merupakan bagian “Operasi Garda Tirta-21” menurut Irvansyah, dibawah kendali Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada III, Laksma TNI Retiono Kunto tepatnya saat KRI R.E. Martadinata-331 bergerak patroli menuju salah satu pulau terluar NKRI yang berlokasi sekitar 206 km utara Kota Manokwari, di Samudera Pasifik yaitu Pulau Bras Kepulauan Mapia.

Baca Juga: Menengok Transplantasi Terumbu Karang di Maluku

Dikatakan oleh Irvansyah bahwa KRI R.E. Martadinata-331 mengendalikan Pesud Patmar P-8303 dengan menjalankan dua tugas dalam latihan tersebut, pertama yaitu kerja sama taktis antara KRI dan pesud patmar. Secara teknis Pesud Patmar berperan sebagai kepanjangan mata KRI dengan memperbesar jarak jangkau deteksi dan identifikasi kontak-kontak permukaan.

Kerja sama taksis tersebut guna untuk menyusun gambaran keadaan permukaan seaktual mungkin, sehingga bisa diambil tindakan yang diperlukan pada waktu yang tepat.

Tugas kedua ialah latihan tempur, dimana R.E. Martadinata-331 melakukan pertahanan udara, dan pesud patmar P-8303 berperan sebagai simulasi musuh.

Baca Juga: Serangan Udara Amerika Serikat Tewaskan 10 Warga Sipil, Termasuk Anak-Anak di Afghanistan

"Tujuannya untuk melatih kesiapsiagaan personel anak buak kapal perang dan pesawat udara TNI AL dalam menghadapi peperangan udara yang bersifat cepat dan menentukan," tambahnya.

Selanjutnya latihan tersebut dilakukan sampai tingkat akuisisi target dengan radar tracker STINGEO dan meriam 76 mm OSRG.

Halaman:

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini