Sejarah Singkat Sumpah Pemuda, Anak Zaman Sekarang Wajib Baca? Refleksi Untuk Generasi Kekinian

24 Oktober 2022, 22:13 WIB
Sejarah penting di balik peristiwa sumpah pemuda. /Freepik/

 

MEDIA TULUNGAGUNG - Sejarah dari tercetusnya Sumpah Pemuda tentu tidak lepas dari perjuangan pemuda dimasanya terdahulu .

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia.

Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.

Baca Juga: Mengungkap Sejarah Penting di Balik Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Simak Penjelasan Berikut Ini!

RAPAT PERTAMA, GEDUNG KATHOLIEKE JONGENLINGEN BOND
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Baca Juga: Maraknya Gagal Ginjal Akut pada Anak, BPOM Beberkan Temuan Konsumsi Sirup Obat Dilapangan

RAPAT KEDUA, GEDUNG OOST-JAVA BIOSCOOP
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

RAPAT KETIGA, GEDUNG INDONESISCHE CLUBHUIS KRAMAT
Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Baca Juga: Langsung Klik! Berikut Link Nonton Teaser Qodrat, Simak Informasi Jadwal Tayang di Bioskop Berikut Ini

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi :

PERTAMA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.

Baca Juga: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 135 Orang, RSUD Saiful Anwar Ungkap Kronologinya

KEDOEA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.

KETIGA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.

Baca Juga: Covid XBB Merambah Masuk ke Asia, Apakah Indonesia Aman? Begini Penjelasanya

Sebagai pemuda Indonesia di zaman sekarang penting untuk kita memaknai tiap – tiap perjuangan para pahlawan terdahulu. Semangat dan ambisinya dapat dijadikan teladan untuk kita agar senantiasa berusaha dan berkorban demi tercapainya sesuatu atau cita – cita.

Oleh karena itu, kita harus merefleksikan makna sejarah tercetusnya Sumpah Pemuda ini ke dalam implementasi perilaku dan kehidupan sehari – hari.***

Editor: Zaris Nur Imami

Tags

Terkini

Terpopuler