MEDIA TULUNGAGUNG - Misteri Tangisan Putri Candrawathi usai dirinya resmi ditahan akhir terkuak.
Sebagaimana diketahui, Putri Candrawathi menjadi salah ssatu tersangka dalam pembunuhan kasus Brigadir J.
Dalam prosesi wawancara dengan wak media usia dirinya resmi ditahan, terlihat sendu tangisan Putri Candrawathi.
Diberitakan sebelumnya, usai ditetapkan tersangka, penahanan Putri Candrawathi masih ditangguhkan karena alasan kemanusiaan.
Selain itu, ditangguhkannya penahanan terhadap Putri Candrawathi dikarenakan masih memiliki seorang bayi dibawah 2 tahun.
Dalam kasus ini polisi menetapkan 5 tersangka, diantaranya Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Bharada E dan Bripka RR.
Baca Juga: Kondisi Terkini Kerusuhan Kanjuruhan Arema VS Persebaya, Ratusan Mayat Terlihat Tergeletak
Saat ini pun berkas perkara kelimanya telah dinyatakan lengkap atau P21 sehingga dipastikan kasus ini akan segera ke meja hijau.
Kendati telah ditetapkan sebagai tersangka dan resmi ditahan, Putri Candrawathi pun tetapasih terus dijadikan objek untuk menelisik kasus pembunuhan berencana ini.
Tak sedikit yang memprediksi dengan tidak ditahannya Putri Candrawathi selama sebulan lebih, boleh jadi tengah menjalankan misi dan lobi-lobi agar hukuman suaminya Ferdy Sambo bisa ringan.
Dilansir dari akun Youtube Anjas Asmara di Thailand, Anjas mengatakan, dalam video saat putri menggenakan baju tahanan oranye karakter yang dia bangun dari awal sampai sekarang adalah konsisten dia memframing dirinya dan menempatkan posisi sebagai seorang korban dari pelecehan ataupun juga perkosaan.
Padahal jelas-jelas tidak ada alat bukti yang kuat sampai sekarang yang menuju ke arah sana.
Menurutnya, kalau memang Putri Candrawathi mengalami hal seperti itu, kenapa barang bukti banyak yang dihilangkan.
"Misalnya CCTV ataupun juga hal-hal lainnya seperti sidik jari, dirubahnya kunci pintu, jendela dan sebagainya seperti yang dilakukan oleh para ajudannya yang terkena pasal ataupun juha Obstruction of Justice pada saat terkuak di TKP," kata Anjas dalam videonya.
Menurut Anjas, tidak masuk akal jika Putri Candrawathi yang sebagai korban dalam kasus ini malah justru menghilangkan barang buktinya sendiri padahal itu bisa dipakai untuk menguatkan dia di persidangan nanti supaya Hakim akan meringankan hukumnya.
Anjas melihat, gestur dari Putri Candrawathi saat diwawancara menunjukan akting cukup meyakinkan.
Alasan kenapa dia bilang akting, karena dengan fakta di bagian pertama tersangka Putri Candrawathi sudah bohong tentang dugaan pelecehan di rumah dinas di Jakarta Selatan kemudian dianulir dan sekarang dipindah ke Magelang.
"Itu kan ternyata bohong semua, kalau sudah bohong sekali Apakah ada jaminan tidak ada kebohongan-kebohongan berikutnya lagi," terangnya.
Dalam wawancaranya, Putri Candrawathi bilang dirinya Ikhlas diperlakukan seperti ini.
"Framenya kayak dia ini ngerasa kayak playing victim banget apa kabar dengan keluarganya Brigadir J yang anaknya adiknya kakaknya saudaranya yang dihabisi oleh mereka semua di rumah dinas tersebut?" Kata Anjas
Selain itu, Putri Candrawathi mengatakan dirinya ikhlas. Orang yang Ikhlas menurutnya biasanya tidak akan mengatakan berkali-kali.
Sebelumnya juga Si Putri Candrawathi pernah ngomong pertama kali dulu di depan Mako Brimob, juga seperti ini framingnya adalah dengan membawa-bawa anaknya yang tak lain untuk mencari simpati.
Di wawancara terbarunya pun juga sama, tetap menempatkan diri sebagai seorang korban dan menempatkan diri sebagai orang yang tidak berdaya.
Lagi-lagi mana mungkin kalau dia adalah seorang perempuan yang tidak berdaya akhirnya setelah 2 bulan lebih baru dipenjara.
Kejadian itu adalah sebuah simbol bahwa powerfull seorang putri Candrawathi nyata.
Yang sangat disayangkan, adalah anak-anak yang menurutnya justru dijadikan senjata lagi oleh Putri Candrawathi.
Playing victim yang dilakukan Putri Candrawathi menurutnya bisa menjadi hal-hal yang meringankan pada saat persidangan nanti.
Karena dalam dunia hukum terutama di persidangan nanti walaupun pasalnya 340 Tetapi nanti akan dilihatkan hal-hal apa yang memberatkan ataupun juga meringankan.
"Kalau yang aku sering dengar ya di persidangan itu yang meringankan adalah karena si terdakwa belum pernah melakukan kejahatan atau terdakwa punya anak yang masih kecil," kata Anjas Asmara di Thailand.
Ataupun juga adalah, bisa jadi hal yang dituduhkan mereka ke Brigadir J itu bisa menjadi bagian-bagian yang meringankan pada saat persidangan nanti dan ini adalah langkah-langkah strategis yang dipakai oleh timnya dan juga Putri Candrawathi.
Bahkan pengacaranya pun yang baru dikenal memiliki citra baik sebenarnya di masyarakat, mereka adalah mantan dari pegawainya KPK Komisi Pemberantasan Korupsi yang memang relatif punya citra baik di Indonesia.
Baca Juga: Sering Didatangi Brigadir J Lewat Mimpi, Vera Simanjuntak Tak Kuasa Menahan Tangis: Nyata Rasanya
Menurutnya itu sebuah sumber atau simbol yang tidak mungkin tidak memikirkan apapun yang mereka katakan, yang mereka lakukan pada saat tampil di media massa.
Selain itu, yang dilakukan Putri Candrawathi selanjutnya yakni berusaha ngomong tentang anak-anak dia terus berusaha untuk mengeluarkan air mata dari matanya.
Kalau dilihat ini benar-benar dipaksakan, perkara meneteskan air mata pasti ada yang kontra dan juga Pro dengan yang aku katakan kata Anjas, tetapi dirinya tidak melihat ada tetesan air mata pada saat si Putri Candrawathi, walaupun dia berusaha mengedipkan mata berkali-kali yang menyimbolkan dia sangat sedih.
"Memang benar kalau topik mengenai anak-anak pasti akan sangat sedih, tetapi yang kita bahas bukan tentang reality show ataupun akting terbaik, tidak begitu," terangnya.
"Ya tetapi tentang kasus memang harus ada konsekuensinya, juga pembunuhan itu adalah sebuah hal yang sangat keji sekali," sambungnya.
Kesedihan di framming ini mungkin bukan karena Putri Candrawathi menyesal melakukan semua ini.
"Mungkin ada menyesalnya, tetapi lebih karena dia harus berpisah sementara dengan anak-anaknya tapi nggak usah khawatir juga kan Ya dari Kapolri juga sudah menegaskan bahwa haknya para tersangka atau terdakwa nanti di pengadilan, terutama untuk si Putri Candrawathi kasusnya untuk yang kita bahas hari ini dia juga masih diperbolehkan kok bertemu dengan anak-anaknya Jadi enggak usah khawatir," kata Anjas Asmara di Thailand.
Dirinya mengakui yang dia kritisi adalah perbuatan actionnya itu, pun juga sama di pengadilan nanti dicocokkan si Jaksa terus juga Hakim Dan pengacara lainnya.
Intinya adalah di persidangan nanti mencocokkan antara perbuatan dengan pasal yang disangkakan pasal 340 pembunuhan berencana atau subsidernya adalah pasal pembunuhan tapi tidak berencana.
Kata-kata Putri Candrawathi begini, terang Anjas "saya Ikhlas diperlakukan seperti ini dan saya mohon doa agar saya mampu melalui semua ini, saya mohon izin titip anak-anak saya di rumah dan di sekolah mereka masing-masing. Untuk anak-anakku sayang belajar yang baik dan tetap gapai cita-citamu nak dan selalu berbuat yang terbaik. Saya izin titip anak-anak saya".
Menurutnya konteksnya adalah wajar seorang ibu, karena menyampaikan pesan seperti itu adalah hal yang wajar.
Tetapi dari sisi yang lain kata Anjas, kita juga harus lihat bahwa si Putri Candrawathi ini adalah termasuk golongan atas di Indonesia atau kaya raya.
Selain itu diketahui bahwa Putri Candrawathi juga termasuk orang yang berinisiasi dugaannya adalah untuk memberikan (Doa) Dorongan Amplop ke sejumlah orang atau pun juga lembaga.
Apalagi yang beredar adalah bahwa si Putri Candrawathi ini mencoba memberikan uang 500 juta masing-masing ke Bripka RT dan juga Kuat Maruf dan Bharada E, sejumlah Rp.1 sampai 2 miliar apalagi kepada pengacaranya yang sudah berapa bulan itu pasti bukan lagi hitungan 100 200 juta bahkan angkanya sudah miliaran rupiah.
Dari segi keuangan saja mereka itu tidak punya masalah jadi menurutnya tak usah lah khawatir nitip anak-anak itu pasti sudah banyak yang menjaga.
Selain itu, mereka juga punya support sistem yang luar biasa dan sekali lagi konsistensi Putri Candrawathi ini adalah tetap berakting, berperan sebagai seorang korban.
Artikel ini sebelumnya tayang di TerasGorontalo.pikiranrakyat.com dengan judul "Resmi Ditahan, Misteri Tangisan Putri Candrawathi Dinilai Drama dan Playing Victim?"
Justru bagaimana kabar dengan ibunda dari Brigadir J yang menangisnya itu entah sudah kering air matanya dan juga kekasih dari Brigadir J?.
Jadi terkait tulus atau tidaknya Putri Candrawathi menurutnya tidak, karena di bagian awal pun dirinya sudah playing Victim.
Walaupun belum ada putusan dari pengadilan, mereka pun sudah melakukan pengakuan bahwa memang benar Brigadir J itu dihabisi di rumah dinas tersebut dan Putri Candrawathi juga terlibat dalam pembunuhan tersebut.***