Awas! Putri Candrawathi Diduga Lebih Bahaya dari Ferdy Sambo, Pengacara Brigadir J: Putri Mengatur Satgasus?

18 September 2022, 17:52 WIB
Putri Candrawathi diduga lebih berbahaya dibanding Ferdy Sambo. /foto Pikiran Rakyat/edit Teras Gorontalo/

MEDIA TULUNGAGUNG - Sosok Putri Candrawathi dalam kasus Brigadir J sudah tidak menjadi orang asing lagi bagi banyak orang.

Istri Ferdy Sambo ini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus Brigadir J.

Beberapa waktu yang lalu, Putri Candrawathi ikut menghadiri gelar rekonstruksi hingga melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat lie detector.

Pihak berwajib masih terus melakukan pemeriksaan kasus ini untuk membongkar misteri yang belum terungkap.

Baca Juga: Heboh! Farhat Abbas Sebut Ferdy Sambo Adalah Pahlawan dalam Kasus Brigadir J :Nah Inilah Hebatnya Sambo

Namun akhir-akhir ini motif pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Putri Candrawathi kembali muncul.

Padahal sebelumnya, laporan terkait pelecehan seksual tersebut dihentikan oleh tim penyidik lantaran tidak ditemukan unsur pidana.

Hal tersebut dicurigai oleh Kamaruddin Simanjuntak sebagai upaya untuk menyelamatkan Ferdy Sambo.

Di sisi lain pengacara Brigadir J, Johnson Simanjuntak mengatakan motif di balik pembunuhan Brigadir J sudah sangat berbau busuk.

Baca Juga: Gegerkan Publik! Farhat Abbas Sebut Ferdy Sambo Seorang Pahlawan: Hakim Akan Meringankan Hukuman Sambo

"Sudah dijelaskan juga bahwa tidak ada motif itu (pelecehan seksual), cuma waktu itu sudah sangat bau busuk dan becek motif itu," kata Johnson Panjaitan.

Tak hanya itu, Johnson juga menyinggung pengusiran dirinya dan pengacara Brigadir J yang lain dari lokasi rekonstruksi pada Selasa, 30 Agustus 2022 lalu.

Ia mengaku menyayangkan hal itu karena pihaknya telah berkomitmen untuk mendukung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan semua pihak yang memperjuangkan marwah institusi Polri.

"Setelah Kapolri ngomong dimana-mana dan mendapat dukungan dari masyarakat, kami pun berkomitmen mendukung Kapolri dan semua pihak yang ingin institusi ini berdiri tegak dan marwahnya ada," tegasnya.

Baca Juga: HEBOH! Farhat Abbas Sebut Ferdy Sambo Pahlawan di Kasus Tewasnya Brigadir J! Ternyata Ini Alasannya

"Bukan orang-orang yang hanya menjalankan rekonstruksi dan mengusir kami yang memperjuangkan itu. Kami juga memperjuangkan itu. Jadi itu bukan lembaga nenek moyangnya. Jadi jangan suka-suka, ngomong sembarangan, manis-manis tapi menipu," ucapnya menambahkan.

Lebih lanjut, Johnson Panjaitan juga menyinggung Komnas HAM yang terkesan mendukung motif pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.

Ia mengaku heran dengan sikap Komnas HAM yang menurutnya sejak awal sudah membahas motif di balik pembunuhan Brigadir J.

"Komnas (HAM) yang gak punya laboratorium forensik, cuma mungkin dapat data dari baca-baca saja, bahkan dia juga tahu di mana TKP sudah hancur-hancuran, alat bukti hilang," tuturnya.

Baca Juga: Bharada E, Bripka RR dan Kuat Ma'Ruf Kompak! Posisi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Kini Semakin Terpojok

"Saya ngomong gini karena ini sudah terbukti karena salah satunya obstruction of justice. Extra judicial killing itu berlanjut dengan obstruction of justice, bukan pelecehan seksual. Ingat itu," kata Johnson Panjaitan.

Johnson Panjaitan menegaskan, legitimasi, nyawa, dan kewibawaan Komnas HAM sedang dipertaruhkan dalam kasus ini.

Menurutnya, hal-hal itu dibangun dari darah dan air mata orang-orang yang saat ini tak kunjung ditemukan.

Pengacara Brigadir J itu juga merasa heran dengan dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi yang terus berubah-ubah tempat kejadian perkaranya.

Terlebih, laporan pelecehan seksual itu sudah dihentikan penyidikannya oleh tim penyidik.

Baca Juga: Dua Anak Ferdy Sambo Akhirnya Ditangkap Polisi, Terbukti Bantu Pembunuhan Brigadir J? Simak Faktanya di Sini!

"Yang pro justitia sudah di-SP3, gak ada jalannya pro justitia, tahu-tahu yang gak pro justitia ngomong soal pelecehan. Canggih kan permainan ini?" ucapnya.

"Yang lebih canggih lagi orang yang sudah jadi tersangka, jadi kayak bintang film. Istri orang kaya, dari keluarga terhormat dan sejahtera, calon Kapolri di masa depan, pelukan, ciuman sambil rekonstruksi. Betapa pedihnya saya," sambungnya.

Johnson menuturkan, ketika melihat itu, ia hanya membayangkan tangis ibu Brigadir J sehingga tidak bisa menyampaikan hal yang penting dari rekonstruksi tersebut ke media.

Karenanya, menurutnya Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan jaringan mereka berhasil menekannya.

"Menurut saya Sambo dan istrinya dan jaringannya itu berhasil menekan saya karena saya gak bisa jawab dengan jernih sebagaimana yang selalu teman-teman komunikasikan dengan saya," tuturnya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Dua Anak Ferdy Sambo Lantaran Terbukti Bantu Pembunuhan Brigadir J, Benarkah? Simak Faktanya!

"Kalau ditanya substansi, pasti saya jawab substansi. Tapi akibat rekonstruksi yang kayak begitu, saya gak bisa melayaninya," lanjutnya.

Johnson Panjaitan pun meyakini Tuhan akan menjawab doa para ibu yang didiskriminasi dan ditahan, kebalikan dari Putri Candrawathi yang tak kunjung ditahan lantaran kondisi kesehatan yang kurang stabil dan masih memiliki anak kecil.

"PC itu menunjukkan bagaimana kelasnya dia, kemudian memunculkan lagi isu pelecehan seksual hanya dari sebuah pengakuan atau cerita-cerita entah dimana itu. Entah berdasarkan BAP atau bagaimana," tuturnya.

Johnson Panjaitan mengingatkan, Ferdy Sambo cs bisa membuat peradilan sesat sehingga akhirnya kebenaran sulit didapatkan.

Terlebih, kebohongan dalam pemeriksaan polisi juga didukung oleh Undang-Undang.

Baca Juga: Upaya Kakak Asuh Bebaskan Ferdy Sambo dari Jerat Hukum,Sosok ini Bongkar Peran dan Sebut Punya Power di Polri

Kemudian, kuasa hukum Brigadir J itu mencurigai bahwa Putri Candrawathi ikut mengatur Satgasus Merah Putih yang sempat dipimpin oleh suaminya.

"Di dalam praktik, secara resmi memang Kadiv Propamnya Sambo, tapi yang mengontrol semua apa segala macam, uang rumah tangga, termasuk ajudan dan lain sebagainya kan Putri," ujarnya.

"Pertanyaan saya, apakah Putri juga mengatur semua Satgasus, kebutuhan-kebutuhan Satgasus?" imbuhnya.

Namun, pengacara Brigadir J itu mengatakan keterlibatan Putri Candrawathi sulit dibuktikan karena DPR tidak menggunakan hak konstitusionalnya untuk memeriksa hal ini.

Sebelumnya artikel ini tayan di Seputar Tangsel berjudul "Putri Candrawathi Diduga Lebih Berbahaya Daripada Ferdy Sambo, Pengacara Brigadir J: Dia Mengontrol...".*** (H Prastya/Seputar Tangsel)

Editor: Nadia Fairuz Azzahro

Sumber: Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler