Network
MEDIA TULUNGAGUNG – Kilat atau halilintar merupakan fenomena alam yang umum ditemui pada saat turun hujan yang bisa menjadi pertanda baik dan buruk menurut Primbon Jawa.
Kilatan cahaya halilintar biasanya disertai suara gemuruh yang kadang memekikan telinga.
Disini MEDIA TULUNGAGUNG akan membahas tentang makna kilatan petir atau halilintar menurut Primbon Jawa.
Baca Juga: 'The Little Mermaid' Film Live Action Akan Rilis Tahun 2023
Berikut makan kilatan petir atau halilintar menurut Primbon Jawa seperti dilansir MEDIA TULUNGAGUNG dari Buku Primbon Bataljemur Adammakna.
Kilatan halilintar berasal dari arah timur
Ini pertanda akan datangnya turun hujan lebat dan banyak penduduk yang menderita atau kesusahan.
Kilatan halilintar berasal dari tenggara
Ini pertanda akan datangnya banyak penyakit dan kematian.
Baca Juga: Total 229.615.290 Dosis Vaksin COVID-19 Telah Diterima Indonesia
Kilatan halilintar berasal dari selatan
Ini termasuk pertanda baik, murah sandang pangan, masyarakat merasa tenteram hatinya serta binatang ternak tidak kekurangan makanan.
Kilatan halilintar berasal dari arah barat daya
Ini pertanda biasa, atau tidak akan ada kejadian tertentu yang berbahaya ataupun baik.
Baca Juga: Cara Goreng Ayam Tepung Agar Crispy di Luar tapi Lembut di Dalam
Kilatan halilintar berasal dari arah barat
Ini merupakan pertanda hujan tidak akan banyak turun, namun banyak sekali buah-buahan yang tumbuh dan berbuah.
Kilatan halilintar berasal dari arah barat laut
Ini pertanda penduduk di suatu negeri sangat makmur dan tenteram.
Baca Juga: Terungkap! Varian COVID-19 Sebelumnya di Bawa Oleh Varian Mu
Kilatan halilintar berasal dari arah utara
Pertanda akan datangnya perang besar dan para penduduk dan pejabat akan bersusah hati.
Kilatan halilintar berasal dari arah timur laut
Pertanda akan terjadinya hujan yang sedikit, harga pakaian dan makanan mahal, akan terjadi huru-hara dalam negeri, banyak penyakit dan kematian.
Baca Juga: Ikatan Cinta Episode 431-432, Elsa Semakin Stress, Papa Surya Terpaksa Lakukan Ini
Itulah makna kilatan petir atau halilintar menurut Primbon Jawa.***
