Network
MEDIA TULUNGAGUNG - Spesialis gizi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) dr. Marya Warascesaria Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, menjelaskan, serat benar-benar berguna untuk proses pencernaan dan bisa menahan beragam resiko penyakit berat terhitung kanker usus besar.
Menurut dr. Marya, serat mempunyai susunan yang secara umum datang dari karbohidrat. Tetapi, serat bukan zat yang bisa diolah oleh badan.
"Nantinya di usus halus, serat membantu memperlambat penyerapan gula dan lemak. Kolesterol juga ikut diikat supaya dapat keluar bersama feses," tutur dr. Marya seperti dilansir MEDIA TULUNGAGUNG dari Antara.
Baca Juga: Jika Ingin Memiliki Anak yang Cerdas, Jangan Konsumsi 3 Makanan Ini Menurut dr. Zaidul Akbar
Dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu juga menambah jika dengan mengikat kolesterol, serat bisa membantu mempertahankan kesehatan jantung. Serat yang cukup dapat membantu kerja bakteri baik pada badan.
Sementara itu di usus besar, lanjut dr. Marya, serat akan membantu membuat feses hingga gampang dikeluarkan.
"Jadi tidak terlalu keras dan tidak membuat diare juga. Lalu jika dikonsumsi secara rutin sebagai bagian dari asupan nutrisi sehari-hari, maka serat dapat membantu mengurangi risiko kanker usus besar," paparnya.
Baca Juga: Agar Doa Pasti Dikabulkan Allah SWT, Baca Kalimat Ini Sebelum Beroda Menurut Ustadz Adi Hidayat
Tetapi sayang, menurut dr. Marya, sekarang ini 95% orang Indonesia masih tidak cukup konsumsi sayur dan buah hingga keperluan serat sehari-hari tidak tercukupi.
Padahal, tutur dr. Marya, bila badan kekurangan serat maka muncul beragam permasalahan kesehatan seperti masalah pencernaan, gula darah tidak konstan, berat tubuh naik, sampai tingkatkan resiko diabetes, hipertensi, kanker usus besar, dan penyakit jantung.
