MEDIA TULUNGAGUNG – Setan terbuat dari api, lalu apakah bisa tersiksa di neraka? Simak penjelasan logika Gus Baha.
Dalam sebuah keempatan dalam forum kajian ilmu, Gus Baha menjelaskan mengenai hal ini.
Karena menurutnya ini sangat penting, sebab tidak sedikt orang yang berpikiran semacam ini.
Menurut Gus Baha untuk memahami ajaran islam atau keimanan seringkali dihadapkan tentang ketetapan yang menggugah logika.
Padahal agama Islam telah menjelaskan secara kompleks setiap persoalan kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Hari Ini Menunjukan Bahwa Anda Perlu Melihat Hal Ini Secara Pragmatis
Dilansir Mediatulungagung.com dari unggahan kanal Youtube Santri Gayeng yang tayang 9 Februari 2022, berikut penjelasan Gus Baha.
Dalam ceramahnya ia berkisah tentang ulama yang ditanyai seseorang yang masih awam dalam hal agama.
"Masyhur, ada seorang kiai ditanya oleh seorang yang agak PKI, agak saja, karena masih Islam," kata Gus Baha.
Orang itu bertanya tentang nasib setan yang akan dibakar di neraka.
"Kalau dibakar di neraka maka tidakan terasa panas, kata anda setan itu diambil dari neraka?" tanya orang itu.
Orang itu berpikiran jika bahan dari neraka kemudian dibakar pula di neraka maka setan akan baik-baik saja karena sejenis.
Mendengar peranyaan itum sang kiai kesal lalu melamparkan segenggam tanah ke wajah orang itu. Sontak si orang itu merasa kesakitan.
"Kamu itu dari tanah, terkena tanah kenapa sakit?" ucap sang kiai.
Jadi kiai tersebut menjawab dengan perbuatan bukan dengan penjelasan langsung.
Hal itulah yang harus diyakini oleh orang muslim, bahwa Allah akan selalu berkuasa atas segala sesuatu.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Hari Ini: Anda Harus Mengambil Keputusan Cinta Anda Berdasarkan Hal Ini
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa banyak pertanyaan seperti ini yang berakibat buruk.
"Itulah yang dimaksud Nabi yang merusak islam itu banyak pertanyaan," pungkasnya. ***
Disclaimer: Artikel ini pernah tayang di Portal Jember dengan judul “Apakah Setan Tersiksa di Neraka? Padahal Sama Terbuat dari Api, Ini Logika dari Gus Baha, Jangan Sering Tanya”. (Muchammad Muchyiddin)