Media Tulungagung - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerjasama dengan mitra dan ahli untuk menghasilkan nama baru untuk virus Monkeypox.
Menurut Kepala Pengawas PBB, Tedros Ghebreyesus, Badan Internasional tersebut juga mempertimbangkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cacar monyet ke level setinggi mungkin.
“WHO juga bekerja sama dengan mitra dan ahli dari seluruh dunia untuk mengubah nama virus Monkeypox, clades (asal) dan penyakit yang ditimbulkannya. Kami akan membuat pengumuman tentang nama-nama baru sesegera mungkin, ” ujar Ghebreyesus.
Baca Juga: PM Jepang Akan Menghadiri KTT NATO untuk Pertama Kalinya, Tidak Ketinggalan Ukraina
Pengumuman itu muncul setelah sekelompok lebih dari 30 ilmuwan terkemuka menulis surat terbuka yang menyerukan nomenklatur non-diskriminatif dan non-stigma untuk virus monkeypox.
Kelompok tersebut berpendapat bahwa virus berasal dari Afrika itu mengalami diskriminatif dan tidak akurat, menunjukkan 'hMPXV' sebagai nama pengganti untuk virus monkeypox.
Selain rebranding Monkeypox, WHO juga mempertimbangkan untuk meningkatkan tingkat kewaspadaannya atas wabah penyakit yang sedang berlangsung dan dapat menetapkannya sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Baca Juga: Seorang Wanita Ditolak Permohonannya Di Pengadilan Tinggi Malaysia Karena Ingin Murtad Dari Islam