Tuding Rusia Rekrut Warga Negara Lain Jadi Pasukan Duduki Ukraina, Menlu Moldova: Sagat Berbahaya

- 15 April 2022, 07:29 WIB
Ilustrasi Perang RUsia dengan Ukriana, kini Moldova dan Ukraina menuding Rusia Rekrut Warga Sipil
Ilustrasi Perang RUsia dengan Ukriana, kini Moldova dan Ukraina menuding Rusia Rekrut Warga Sipil /The Sun/

MEDIA TULUNGAGUNG - Moldova dan Ukraina Kamis menuduh tentara Rusia merekrut warga negara di beberapa daerah, termasuk Transdniestria.

Aksi tersebuterjadi beberapa hari setelah intelijen militer Inggris mengatakan bahwa Moskow berusaha untuk mengisi kembali pasukannya di Ukraina dengan merekrut di daerah-daerah yang memisahkan diri.

Dilansir dari Reuters, Transdniestria adalah sebidang tanah sempit yang dikuasai oleh separatis pro-Rusia yang membentang di sepanjang timur Moldova dan berada dalam jarak sekitar 25 mil (40 kilometer) dari pelabuhan Odessa, Ukraina.

Baca Juga: Lebih 40 Laman Resmi Pemkab Trenggalek Diretas Hacker, Pemkab Ungkap Tampilan Poster dengan Pesan Khusus

"Tindakan seperti itu tidak mempromosikan perdamaian bagi kita semua, sesama warga negara, untuk keluarga kita. Hal-hal seperti itu sangat berbahaya dan harus dihentikan," kata Menteri Luar Negeri Moldova Nicu Popescu.

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tetapi mengatakan bahwa pejabat Kementerian Luar Negeri Moldova secara teratur bertemu dengan duta besar Rusia dan bahwa posisi Moldova tentang masalah itu sangat jelas.

Kementerian luar negeri Moskow tidak segera menanggapi permintaan komentar. Reuters tidak dapat segera memverifikasi apakah tentara Rusia telah berusaha merekrut orang-orang Moldova.

Baca Juga: Ini Nama dan Asal 40 Pemain Timnas Indonesia U16 Siap Lakoni Persiapan Piala AFF Hingga Piala Asia

Secara terpisah pada hari Kamis, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar mengatakan bahwa Rusia mengerahkan pasukan di beberapa daerah, termasuk Transdniestria untuk "eskalasi lebih lanjut" di Ukraina.

Moldova mengatakan bulan lalu bahwa mereka sedang memantau situasi di Transdniestria, di mana diperkirakan 1.500 tentara Rusia berpangkalan, tetapi tidak melihat perubahan signifikan sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x