PBB Serukan Penyeledikan Pembantian di Mali, Ungkap Dilakukan Oleh Militer Rusia dan Tentara Mali

- 10 April 2022, 16:21 WIB
Ilustrasi Rusia tolak usulan PBB atas peneyelidikan pembantaian di Mali
Ilustrasi Rusia tolak usulan PBB atas peneyelidikan pembantaian di Mali /Reuters/Didor Sadulloev/

MEDIA TULUNGAGUNG - Rusia telah memblokir permintaan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk penyelidikan atas dugaan pembantaian beberapa ratus warga sipil di Mali.

Pemabantian tersebu diduga dilakukan oleh tentara Mali dan paramiliter Rusia, sumber diplomatik mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP) Sabtu.

Tentara Mali mengumumkan pada 1 April bahwa mereka telah membunuh 203 "militan" di Moura, di Mali tengah, selama operasi pada akhir Maret.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina, Intelijen AS Ungkap Kepentingan Putin Hingga Dukungan Biden Pada Ukraina

Namun, pengumuman itu menyusul laporan media sosial yang dibagikan secara luas tentang pembantaian sipil di daerah tersebut. Human Rights Watch (HRW) menuduh tentara Mali dan pejuang asing mengeksekusi 300 warga sipil di sana antara 27 dan 31 Maret.

Permintaan untuk penyelidikan PBB telah dimasukkan dalam pernyataan yang dirancang oleh Prancis dan diajukan untuk disetujui pada hari Jumat oleh Dewan Keamanan.

Tetapi Rusia, yang didukung oleh China, "tidak melihat perlunya" teks itu dan menganggapnya "prematur", mengingat penyelidikan telah dibuka oleh otoritas Mali, seorang diplomat mengatakan kepada AFP.

Baca Juga: Rusia Larang Kelompok Demokrasi dan Hak Asasi Manusia Ditengah Perang dengan Ukraina

Pada hari Jumat, Rusia memberi selamat kepada Mali atas "kemenangan penting" melawan "terorisme," dan itu digambarkan sebagai tuduhan "disinformasi" tentang pembantaian itu, serta klaim tentang keterlibatan tentara bayaran Rusia.

Bamako menyangkal kehadiran tentara bayaran dari kelompok Rusia Wagner di Mali, hanya mengakui kehadiran "instruktur" dan "pelatih" Rusia di bawah perjanjian kerja sama bilateral dengan Moskow sejak tahun 1960-an.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x