MEDIA TULUNGAGUNG – China akhirnya angkat bicara menyusul pemberitaan Financial Times yang menyebutkan bahwa Rusia meminta bantuan militer kepada China.
Sebelumnya, Financial Times menyebut Rusia meminta bantuan senjata dan pasokan lain kepada China untuk operasi militer khusus di Ukraina.
Media tersebut menyebutkan kabar tersebut berasal dari sumber intelejen AS yang tidak disebutkan namanya.
Menanggapi kabar tersebut, juru bicara kedutaan besar China untuk AS menyebutkan bahwa tuduhan media tersebut tidaklah benar.
Juru bicara kedutaan China untuk AS, Liu Pengyu mengatakan dirinya belum pernah mendengar mengenai permintaan bantuan dari Rusia kepada China tersebut.
Ia menegaskan bahwa tujuan China adalah untuk menjaga agar operasi militer khusus Rusia di Ukraina tidak lepas kendali.
"Situasi saat ini di Ukraina memang membingungkan," kata diplomat China tersebut kepada Reuters.
"Prioritas tinggi sekarang adalah mencegah situasi tegang meningkat atau bahkan lepas kendali,” imbuhnya.
Baca Juga: Asteroid Tabrak Atmosfer Bumi, Ledakan Mencapai 2000 Ton TNT