Network
MEDIA TULUNGAGUNG - Volodymyr Zelensky sedang mencoba untuk memprovokasi konflik antara Rusia dan NATO, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Sabtu, 5 Maret 2022.
Menurut Lavrov, dengan mengungkapkan kekecewaannya dengan penolakan blok itu untuk campur tangan, Zelensky menunjukkan keinginannya untuk menyeret NATO ke dalam konflik.
"Pernyataan pahit terus-menerus oleh Tuan Zelensky tidak menambah optimisme," kata Lavrov.
Baca Juga: Update: Rusia Hancurkan 2.203 Infrastruktur Militer Ukraina
"Dia sedikit kasar kepada kuratornya, menuduh mereka tidak bertindak. Dan saya punya pertanyaan: jika dia begitu marah karena NATO tidak membelanya, seperti yang dia harapkan, maka dia masih berharap penyelesaian konflik dengan melibatkan NATO dalam keseluruhan cerita ini, dan bukan melalui negosiasi...Ternyata dia masih ingin memprovokasi konflik,” lanjut Lavrov.
Tanggal untuk putaran negosiasi berikutnya antara Rusia dan Ukraina belum ditentukan, kata menteri luar negeri Rusia, menunjuk pada keengganan pihak Ukraina untuk terlibat.
"Situasinya terlihat agak aneh, tampaknya semua orang tertarik untuk mencapai kesepakatan awal tentang bagaimana menyelesaikan semuanya sepenuhnya. Dan di sisi lain, tampaknya pihak yang paling tertarik, pihak Ukraina, terus-menerus muncul dengan dalih untuk tunda dimulainya pertemuan berikutnya", kata Lavrov.
Baca Juga: PM Israel Temui Putin, Mungkinkah Israel Menjadi Mediator Antara Rusia dan Ukraina?
Diplomat top Rusia menyatakan bahwa "kegilaan militeristik" Zelensky menunjukkan bahwa dia tidak membutuhkan pembicaraan dengan Moskow.
Namun, Lavrov mengatakan Rusia berharap suasana hati Zelensky berubah.
