Wabah Penyakit Misterius Tewaskan 97 Korban Jiwa Di Sudan, WHO Selidiki Situasi Berbahaya

- 3 Januari 2022, 09:56 WIB
Ilustrasi Wabah Penyakit
Ilustrasi Wabah Penyakit /pixabay.com/12222786/

WHO mengirim ilmuwan ke Fangak untuk menyelidiki, dan mereka harus tiba dengan helikopter karena banjir.

Dilansir Express.co.udk, WHO tengah menguji sampel dari pasien kolera.

Tetapi sampel dilaporkan kembali negatif untuk penyakit bakteri menular.

MSF merilis pernyataan awal tahun ini yang mengklaim bahwa respon bantuan global terhadap banjir belum cukup baik.

Baca Juga: Viral Nabila Maharani Digelandang Polisi ke Mobil, Dirinya Ungkap Kondisi dan Hubunganya dengan Tri Suaka

Manajer operasi darurat MSF Will Turner mengatakan: "Tanggapan kemanusiaan yang sangat lambat dan tidak memadai terhadap krisis ini membahayakan nyawa."

Turner mengatakan kondisi di sebuah kamp bagi mereka yang direlokasi akibat banjir di Bentiu, hanya 75 mil dari Fangak, sangat buruk.

Dia berkata: "Selama bertahun-tahun, kami telah berulang kali memperingatkan tentang kondisi yang mengerikan, namun organisasi dan lembaga lain yang bertanggung jawab atas layanan air dan sanitasi di kamp belum cukup meningkatkan atau menyesuaikan kegiatan mereka.

“Kelumpuhan ini mengakibatkan kondisi kehidupan yang mengerikan dan risiko kesehatan yang besar bagi orang-orang yang tinggal di kamp Bentiu dan di seluruh kamp darurat di kota Bentiu.”

Tetapi sejumlah LSM yang berbeda telah mulai menyediakan pasokan medis dan sedang dalam proses memasang klinik keliling untuk merawat pasien lokal di Fangak.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini