Ada Laporan Ketegangan dalam Tubuh Taliban Antara Komandan Medan Perang Garis Keras dan Para Pemimpin Politik

- 25 September 2021, 21:08 WIB
Terdapat laporan ketegangan antara komandan perang dengan pejabat politik Taliban
Terdapat laporan ketegangan antara komandan perang dengan pejabat politik Taliban /WANA/Reuters

MEDIA TULUNGAGUNG - Menteri pertahanan baru Taliban telah mengeluarkan teguran atas kesalahan beberapa komandan dan pejuang menyusul kemenangan kelompok itu atas pemerintah yang didukung Barat di Afghanistan bulan lalu, dengan mengatakan pelanggaran tidak akan ditoleransi.

Mullah Mohammad Yaqoob mengatakan dalam pesan audio bahwa beberapa "penjahat dan mantan tentara terkenal" telah diizinkan untuk bergabung dengan unit Taliban di mana mereka telah melakukan berbagai tindakan kekerasan.

"Kami mengarahkan Anda untuk menjauhkan mereka dari barisan Anda, jika tidak, tindakan tegas akan diambil terhadap Anda," katanya. "Kami tidak ingin orang-orang seperti itu ada di barisan kami."

Baca Juga: Rizky Billar Panik Tak Sengaja Rusak Barang Bersejarah Lesti Kejora, Dirinya Beberkan Tabiat Istri Saat Marah

Pesan dari salah satu menteri paling senior Taliban menggarisbawahi masalah yang kadang dihadapi penguasa baru Afghanistan dalam mengendalikan pasukan tempur saat mereka beralih dari pemberontakan ke pemerintahan masa damai.

Beberapa warga Kabul mengeluhkan perlakuan kasar di tangan pejuang Taliban yang muncul di jalan-jalan ibu kota, seringkali dari daerah lain dan tidak terbiasa dengan kota-kota besar.

Ada juga laporan pembalasan terhadap anggota mantan pemerintah dan aktivis militer atau masyarakat sipil, meskipun ada janji amnesti oleh Taliban.

Yaqoob mengatakan ada laporan terisolasi tentang eksekusi yang tidak sah, dan dia mengulangi bahwa tindakan seperti itu tidak akan ditoleransi.

Baca Juga: Dokter Sung Jelaskan Mengenai Informasi yang Beredar di Masyarakat Bahwa Makan Tengah Malam Membuat Gemuk

"Seperti yang Anda semua ketahui, di bawah amnesti umum yang diumumkan di Afghanistan, tidak ada mujahid yang berhak membalas dendam kepada siapa pun," katanya.

Halaman:

Editor: Muhammad Irfan Masruri

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini