Taliban Akan Kembali Berlakukan Hukuman Amputasi, AS Mengecam Sebagai Tidakan Melanggar Hak Asasi Manusia

- 25 September 2021, 12:41 WIB
JUMPA PERS - Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price, mengecam hukuman di Afghanistan
JUMPA PERS - Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price, mengecam hukuman di Afghanistan /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

MEDIA TULUNGAGUNG –Amerika Serikat mengutuk rencana Taliban untuk mengembalikan eksekusi dan penggunaan amputasi sebagai hukuman di Afghanistan.

Melalui juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, memberi keterangan kepada awak media bahwa hukuman itu yang diterapkan Taliban adalah pelanggaran berat hak asasi manusia.

Baca Juga: Bank Sentral China: Semua Transaksi Kripto Adalah Ilegal!

"Kami berdiri teguh dengan komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku ini, dari setiap pelanggaran semacam itu," kata Price.

Washington mengatakan setiap pengakuan potensial terhadap pemerintah baru yang dipimpin Taliban di Kabul, yang menggantikan pemerintah dukungan Barat yang runtuh bulan lalu, akan bergantung pada penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Baca Juga: Taliban Terapkan Hukuman Potong Tangan, Menteri Taliban: Untuk Keamanan!Baca Juga: Taliban Terapkan Hukuman Potong Tangan, Menteri Taliban: Untuk Keamanan!

"Kami mengawasi dengan sangat cermat," kata Price, "dan tidak hanya mendengarkan pengumuman yang keluar, tetapi juga mengamati dengan cermat bagaimana Taliban bertindak sendiri," imbuh Price

Baca Juga: Gempa Guncang Dua Wilayah Indonesia Hampir Secara Bersamaan, Begini Informasi dari BMKG

Seperti diketahui pemerintahan Afganistan saat ini telah diambil alih oleh kelompok Taliban yang berhasil memnangkan perang melawan Amerika Serikat.***

Editor: Muhammad Irfan Masruri

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini