Network
MEDIA TULUNGAGUNG - Taliban akan melanjutkan hukuman potong tangan dan bentuk hukuman lain yang secara luas dianggap kejam, kata seorang pemimpin senior pekan ini, dengan mengatakan bahwa kali ini kekejaman akan berlangsung secara tertutup.
Seorang anggota kabinet menteri sementara Taliban, Mullah Nooruddin Turabi bertanggung jawab atas penjara-penjara Afghanistan.
Dia adalah menteri kehakiman dan kepala yang disebut kementerian penyebaran kebajikan dan pencegahan kejahatan selama Taliban berkuasa pada tahun 1996-2001.
Baca Juga: Ketegangan Tengah Meningkat, China Kirimkan 24 Jet Tempur di Kawasan Taiwan
"Semua orang mengkritik kami atas hukuman di stadion, tetapi kami tidak pernah mengatakan apa pun tentang hukum dan hukuman mereka," kata Turabi seperti dilansir MEDIA TULUNGAGUNG dari I24News.
“Tidak ada yang akan memberi tahu kami seperti apa hukum kami seharusnya. Kami akan mengikuti Islam dan kami akan membuat hukum kami berdasarkan Al-Quran.” Tuturnya.
“Pemotongan tangan sangat diperlukan untuk keamanan,” tambahnya lebih lanjut.
Pejuang Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus menyusul serangan kilat yang diluncurkan pada Mei saat Amerika Serikat dan NATO memulai penarikan terakhir mereka.
Mereka telah menjanjikan sistem pemerintahan yang lebih moderat, meskipun mereka telah menjelaskan bahwa mereka akan menjalankan Afghanistan dalam batas-batas yang membatasi interpretasi mereka terhadap hukum Islam.
