Prancis Menarik Duta Besarnya dari Australia dan Amerika Serikat Lantaran Merasa Ditikam dari Belakang

- 20 September 2021, 21:39 WIB
Kapal Selam Australia Collins Class
Kapal Selam Australia Collins Class /Royal Australian Navy

MEDIA TULUNGAGUNG - Duta Besar Prancis untuk Australia mengatakan bahwa Canberra telah membuat kesalahan diplomatik "besar".

Setelah negara itu membatalkan pesanan multi miliar dolar untuk kapal selam Prancis demi kesepakatan alternatif dengan Amerika Serikat dan Inggris, yang mendorongnya ditarik kembali ke Paris.

"Saya pikir ini adalah kesalahan besar, penanganan kemitraan yang sangat-sangat buruk karena ini bukan kontrak, itu adalah kemitraan yang seharusnya didasarkan pada kepercayaan, saling pengertian, dan ketulusan," ujar duta Besar Jean- Pierre Thebault.

Baca Juga: Posisi Investasi Internasional Bersih Turki Membaik Pada Bulan Juli 2021, Begini Rinciannya

Australia mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya akan membatalkan kesepakatan yang ditandatangani pada tahun 2016 untuk Grup Angkatan Laut Prancis untuk membangun armada kapal selam konvensional dan sebaliknya akan membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi AS dan Inggris setelah mencapai kemitraan keamanan trilateral.

Prancis menyebut pembatalan kesepakatan senilai $ 40 miliar pada tahun 2016 dan diperhitungkan bernilai lebih banyak hari ini, merupakan sebuah tikaman dari belakang dan menarik duta besarnya dari Amerika Serikat dan Australia.

"Saya ingin bertemu dengan mesin waktu, jika mungkin, dan berada dalam situasi di mana kita tidak berakhir dalam situasi non-Australia yang luar biasa, canggung, dan tidak memadai," kata Thebault.

"Saya sangat sedih dipaksa pergi, meskipun perlu ada penilaian ulang."katanya

Baca Juga: Wisatawan Berbondong-bondong Mengunjungi Mata Air Panas Turki Pamukkale, Atau Disebut Surga Putih

Australia mengatakan menyesalkan penarikan duta besar Prancis, dan bahwa mereka menghargai hubungan dengan Prancis dan akan terus terlibat dengan Paris dalam isu-isu lain.

Halaman:

Editor: Muhammad Irfan Masruri

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini