Rusia di Tuduh Ukraina, Telah Menganiaya Sejumlah Orang di Daerah Semenanjung

- 7 September 2021, 09:45 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin /Reuters

MEDIA TULUNGAGUNG - Ukraina pada hari Senin 6 September 2021, menuduh Rusia membuat tuduhan terhadap Tatar Krimea yang ditangkap di semenanjung, daerah yang dicaplok Rusia dan memperlakukan mereka dengan buruk di penjara.

Selama akhir pekan, pihak berwenang Rusia menahan lima pria, termasuk Nariman Dzhelial, wakil kepala Mejlis, sebuah badan majelis tradisional yang ditetapkan sebagai "organisasi teroris" di Rusia.

Tiga orang Dzhelial, Aziz Akhtemov dan Asan Akhtemov dicurigai oleh penyelidik Rusia telah merusak pipa gas yang memasok pangkalan militer Rusia.

Baca Juga: Taliban Mengatakan Tim Teknis dari Turki Dan Qatar Sudah Mulai Bekerja untuk Bandara Kabul Beroperasi

"Urusan sabotase dibuat dan mereka (penyelidik) berusaha memaksa pengakuan dari Akhtemov untuk melibatkan Nariman Dzhelial," kata Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Emine Dzheppar kepada Agence France-Presse (AFP).

"Ada informasi yang dapat dipercaya bahwa mereka disiksa," katanya tanpa memberikan rincian apapun.

Tatar Krimea, minoritas etnis mayoritas Muslim, sebagian besar menentang pencaplokan Rusia atas Krimea dari Ukraina pada 2014 dan mendapat tekanan kuat dari otoritas Rusia sesudahnya.

Setelah melarang Mejlis, Rusia menutup saluran televisi Tatar Krimea lokal, memaksa pemimpin mereka, Mustafa Dzhemilev, ke pengasingan dan melakukan banyak penangkapan.

Rusia menyangkal adanya penindasan politik di Krimea tetapi telah menangkap sejumlah "teroris" pro-Ukraina di semenanjung itu.

Baca Juga: Pengawas Uni Eropa Mengevaluasi Data tentang Suntikan Booster Vaksin COVID-19, Apakah Diperlukan atau Tidak

Halaman:

Editor: Muhammad Irfan Masruri

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x