MEDIA TULUNGAGUNG - Ukraina pada hari Senin 6 September 2021, menuduh Rusia membuat tuduhan terhadap Tatar Krimea yang ditangkap di semenanjung, daerah yang dicaplok Rusia dan memperlakukan mereka dengan buruk di penjara.
Selama akhir pekan, pihak berwenang Rusia menahan lima pria, termasuk Nariman Dzhelial, wakil kepala Mejlis, sebuah badan majelis tradisional yang ditetapkan sebagai "organisasi teroris" di Rusia.
Tiga orang Dzhelial, Aziz Akhtemov dan Asan Akhtemov dicurigai oleh penyelidik Rusia telah merusak pipa gas yang memasok pangkalan militer Rusia.
"Urusan sabotase dibuat dan mereka (penyelidik) berusaha memaksa pengakuan dari Akhtemov untuk melibatkan Nariman Dzhelial," kata Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Emine Dzheppar kepada Agence France-Presse (AFP).
"Ada informasi yang dapat dipercaya bahwa mereka disiksa," katanya tanpa memberikan rincian apapun.
Tatar Krimea, minoritas etnis mayoritas Muslim, sebagian besar menentang pencaplokan Rusia atas Krimea dari Ukraina pada 2014 dan mendapat tekanan kuat dari otoritas Rusia sesudahnya.
Setelah melarang Mejlis, Rusia menutup saluran televisi Tatar Krimea lokal, memaksa pemimpin mereka, Mustafa Dzhemilev, ke pengasingan dan melakukan banyak penangkapan.
Rusia menyangkal adanya penindasan politik di Krimea tetapi telah menangkap sejumlah "teroris" pro-Ukraina di semenanjung itu.