MEDIA TULUNGAGUNG - Rusia mengatakan tidak akan ikut campur dalam pertikaian antara Taliban dan lawan-lawan mereka di Afghanistan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Senin bahwa para pemimpin negara-negara anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif membahas kebuntuan dan implikasinya dari perang saudara lain di Afghanistan.
Peskov mengatakan Rusia dengan tegas tidak ada yang akan campur tangan dalam peristiwa ini.
Baca Juga: Miliki Rahim Sehat Dengan Ramuan Detox Rahim Ala dr. Zaidul Akbar, Ini Resep Mudahnya
Juru bicara Taliban mengatakan pada hari Senin bahwa pasukan kelompok itu telah mengepung Panjshir, satu-satunya dari 34 provinsi Afghanistan yang belum jatuh ke tangan Taliban.
Dikutip Meidatulungagung dari News18.com, beberapa penentang Taliban telah berkumpul di Panjshir.
Mereka termasuk Amrullah Saleh, wakil presiden dalam pemerintahan yang digulingkan yang mengaku sebagai penjabat presiden, dan Ahmad Massoud, putra komandan yang terbunuh dari milisi Aliansi Utara yang bermitra dengan AS untuk mengusir Taliban dari kekuasaan pada tahun 2001.
Secara kolektiv Organisasi Perjanjian Keamanan tersebut termasuk Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia, Kirgistan dan Tajikistan.
Baca Juga: China Terkejut Atas Insiden Bom Bunuh Diri di Pakistan, Tegaskan Kutuk Serangan Terorisme
Moskow terlibat dalam perang 10 tahun di Afghanistan yang berakhir dengan penarikan pasukan Soviet pada tahun 1989 dan telah kembali secara diplomatik sebagai mediator, berebut pengaruh dengan AS di negara itu.