Network
MEDIA TULUNGAGUNG – Sedikitnya 20 orang dilaporkan tewas dalam sepekan terakhir saat proses evakuasi berlangsung di Bandara Kabul, Afghanistan menurut laporan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Krisis di luar bandara Kabul adalah keadaan yang disesalkan. Fokus kami adalah mengevakuasi semua warga negara asing sesegera mungkin," kata seorang pejabat NATO yang tidak ingin disebutkan identitasnya seperti dilansir MEDIA TULUNGAGUNG dari Reuters.
Massa di Bandara Kabul terus bertambah setiap hari pasca pengambilalihan kota Kabul oleh kelompok Taliban.
Massa yang didominasi warga Afghanistan yang merasa terancam dengan kembali berkuasanya kelompok Taliban, berebut masuk ke pesawat angkut yang mengevakuasi warga asing dari Afghanistan.
Kondisi ini menghambat proses evakuasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan negara lainnya.
Amerika Serikat beserta negara lain sampai saat ini terus berusaha mengevakuasi para diplomat, warga sipil, dan juga warga Afghanistan yang ingin keluar dari Afghanistan pasca Taliban kembali berkuasa.
Baca Juga: 7 Orang Kembali Meninggal di Bandara Kabul, dan Sebagian Luka-luka Karena Terjadi Desak-desakan
"Pasukan kami sedang mempertahankan jarak yang ketat dari daerah-daerah di luar bandara Kabul untuk mencegah bentrokan dengan Taliban," tutur pejabat NATO tersebut.
Kembalinya Taliban ke tangkup kekuasaan Afghanistan memicu kekhawatiran akan adanya aksi pembalasan.
