MEDIA TULUNGAGUNG - Jutaan dosis Vaksin Sinovac Biotech produksi China, ditolak Korea Utara.
Kementerian Publik Korea Utara lebih menujuk pada terbatasnya jumlah vaksin global dan banyaknya kasus COVID-19 di tempat lain.
Sehingga vaksin tersebut baiknya dikirim ke negara-negara yang terdampak pandemi. Disebutkan UNICEF, selaku pengelola pasokan inisiatif COVAX bagi negara-negara berpenghasilan rendah.
Baca Juga: Tesla Roadster Baru Akan Dikirim Pada 2023 ke Pemesan
Selain itu juru bicara UNICEF mengatakan, bahwa kementerian akan terus berkomunikasi dengan COVAX agar dapat menerima vaksin untuk beberapa bulan ke depan.
Dikatakan oleh Institut Strategi Keamanan Nasional, bahwa Korea Utara lebih tertarik dengan vaksin buatan Rusia daripada China, sebab Korea Utara mengkhawatirkan vaksin buatan China tidak efektif.
Guna meningkatkan kekebalan tubuh, beberapa negara seperti Thailan dan Uruguay mulai menggunakan vaksin lain yang suntikan pertamanya menggunakan vaksin Sinovac.
"Kami terus berkoordinasi dengan otoritas DPRK (Korea Utara) untuk membantu menanggulangi pandemi COVID-19," kata juru bicara aliansi Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI), salah satu pelopor inisiatif COVAX.***