Pejuang Milisi Anti-Taliban dan Mantan Pasukan Keamanan Afghanistan Bersumpah Mempertahankan Daerah Panjshir

- 2 September 2021, 10:12 WIB
ilusterasi mliter Taliban dan pejuang milisi anti Taliban
ilusterasi mliter Taliban dan pejuang milisi anti Taliban /REUTERS/Handout /

MEDIA TULUNGAGUNG – Taliban pada Rabu 1 Agustus 2021, meminta para pejuang di benteng pertahanan Lembah Panjshir untuk meletakkan senjata mereka, karena gerakan perlawanan mengatakan telah menangkis serangan berat.

Lembah pegunungan yang terjal dengan puncak-puncak yang tertutup salju yang menjulang dimulai sekitar 80 kilometer (50 mil) di utara ibu kota Kabul.

Front Perlawanan Nasional (NRF), yang terdiri dari pejuang milisi anti-Taliban dan mantan pasukan keamanan Afghanistan, telah bersumpah untuk mempertahankan daerah kantong itu ketika Taliban mengirim pejuang untuk mengepung daerah itu.

"Saudara-saudaraku, kami mencoba yang terbaik untuk memecahkan masalah Panjshir dengan pembicaraan dan negosiasi ... tapi sayangnya semua sia-sia," kata pejabat senior Taliban Amir Khan Muttaqi, dalam pesan audio kepada orang-orang Panjshir yang diposting di Twitter.

Baca Juga: Syeh Ali Jaber Pernah Sampaikan Kunci Agar Doa yang Sedang Dipanjatkan Dikabulkan Allah SWT

"Sekarang pembicaraan telah gagal dan mujahidin (Taliban) telah mengepung Panjshir, masih ada orang di dalam yang tidak ingin masalah diselesaikan secara damai," tambahnya. "Sekarang terserah Anda untuk berbicara dengan mereka," pesan Taliban kepada orang-orang Panjshir mengatakan, seperti dilansir Agence France-Presse (AFP).

"Mereka yang ingin bertarung, beri tahu mereka bahwa itu sudah cukup," dia memperingatkan.

Bismillah Khan Mohammadi, secara resmi menteri pertahanan Afghanistan sebelum pemerintah jatuh bulan lalu, mengatakan Taliban telah meluncurkan serangan baru di Panjshir Selasa malam.

"Tadi malam teroris Taliban menyerang Panjshir, tetapi dikalahkan," tweet Mohammadi Rabu, mengklaim 34 Taliban tewas dan 65 terluka. "Rakyat kami tidak perlu khawatir. Mereka mundur dengan banyak korban," tambahnya.

Penduduk dan pejuang di Panjshir, banyak di antaranya memerangi Taliban ketika mereka terakhir berkuasa dari tahun 1996 hingga 2001, menyampaikan pesan yang menantang.

Halaman:

Editor: Muhammad Irfan Masruri

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini