Update Perang Rusia: Putin Wajibkan Militer Secara Parsial Bagi Warganya, Beberapa Negara Bagian Direferendum

21 September 2022, 19:12 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. /Reuters/Maxim Shemetov/

MEDIA TULUNGAGUNG - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial untuk warganya.

Ia mendeklarasikan yang disebut ''mobilisasi parsial" angkatan bersenjata Rusia pada Rabu pagi melalui sebuah referendum.

Putin mengajak warga Rusia yang telah menjalani pelatihan militer untuk bergabung dalam pertempuran di Ukraina.

Baca Juga: IPW Bongkar Identitas Ketua Judi Online 303, Markasnya Dekat Mabes Polri Hingga Sebut Satgasus Impoten!

"Hanya warga negara yang akan direkrut untuk mengikuti wajib militer yang saat ini berada dalam cadangan dan pertama-tama mereka yang telah bertugas di ketentaraan, yang memiliki profesi tertentu dan memiliki pengalaman yang akan direkrut," kata Putin dalam siaran televisi, dikutip dari NPR, Rabu, 21 September 2022.

Pengumuman itu datang sehari setelah beberapa daerah yang dikuasai Rusia di Ukraina mengumumkan rencana referendum untuk menjadi bagian dari Rusia.

Rangkaian acara yang dikoreografikan itu mengingatkan pada pengumuman pemimpin Rusia untuk mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari.

Baca Juga: IPW Sebut Nama RBT Pinjamkan Jet Pribadi untuk Hendra Kurniawan, Penasihat Kapolri Minta Investigasi!

Pengumuman Putin pada hari Rabu juga datang ketika negaranya telah berjuang untuk mengisi kembali kekuatan tempurnya di Ukraina dan mengalami kemunduran di medan perang di tengah serangan balasan Ukraina yang melonjak.

Dalam wawancara televisi terpisah, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan bahwa negaranya akan segera memanggil 300.000 tentara cadangan untuk menjaga garis depan Ukraina.

Dalam pidatonya, Vladimir Putin mengatakan kekuatan yang lebih besar diperlukan karena Ukraina terus menerima persenjataan berat dari Barat yang bermaksud untuk melemahkan, mengisolasi, dan menghancurkan Rusia.

Baca Juga: IPW Bongkar Pemilik Jet Pribadi yang Digunakan Hendra Kurniawan ke Jambi, Sebut 2 Konglomerat Judi Terlibat!

Putin juga menegaskan bahwa Rusia memiliki kewajiban moral untuk melindungi warga sipil di sebagian wilayah Ukraina yang dikuasai saat mereka mengadakan serangkaian referendum yang bertujuan untuk bergabung dengan Federasi Rusia akhir pekan ini.

Vladimir Putin juga menuduh kekuatan Barat mengirimkan Ukraina dengan sistem senjata jarak jauh yang dapat menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.

Ia juga menuduh Ukraina dan sekutunya mengancam Rusia dengan ancaman nuklir.

Baca Juga: Siasat Ferdy Sambo Bebas dari Hukuman Terbongkar, Komnas HAM Ungkap Hal Ini, Saor Siagian: Dia Cari Celah!

Putin memperingatkan Rusia dan rakyatnya akan menggunakan semua cara yang tersedia dalam pertahanan mereka.

Seperti diketahui menurut catatan Rusia memiliki persenjataan nuklir yang mumpuni.

"Ini bukan gertakan," kata Putin.

"Mereka yang memeras kita dengan senjata nuklir harus tahu, angin mawar dapat berubah dan bertiup ke arah mereka," tambahnya.

Menteri pertahanan Rusia juga memberikan catatan baru tentang korban Rusia yang sampai saat ini berjumlah 5.937 korban tewas dalam pertempuran di Ukraina.***

Editor: Azizurrochim

Sumber: NPR

Tags

Terkini

Terpopuler