Harga Bensin Naik Drastis di AS, Joe Biden Salahkan Rusia

23 Juni 2022, 20:32 WIB
Presiden Biden saat Memberi Penjelasan perihal pajak BBM /Muhammad Basir-Cyio/Jarrett Renshaw dan Nandita Bose/Reuters

 

Media Tulungagung – Dampak dari perang Rusia dan Ukraina yang sampai saat ini belum usai menyebabkan kenaikan harga bahan bakar dunia melonjak naik.

Salah satu yang terkena dampak tersebut adalah negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS). Misalnya harga bensin.

“AS menyadari bahwa sanksi terhadap Rusia akan memiliki konsekuensi bagi AS, menyebabkan lonjakan harga energi,” kata Presiden Joe Biden, seperti dilansir Media Tulungagung dari RT News, Kamis, 23 Juni 2022.

Baca Juga: Seorang Pemuda di Singapura Dihukum 18 Bulan Terkait Islamofobia dan Gunjing Korban Pemerkosaan

Berbicara di Gedung Putih, Biden menyalahkan Rusia atas kenaikan biaya bahan bakar AS, dengan mengatakan rakyat Amerika dan seluruh dunia harus membayar harga untuk berpihak pada Ukraina.

“Kami memotong minyak Rusia ke Amerika Serikat, dan mitra kami di Eropa melakukan hal yang sama, mengetahui bahwa kami akan melihat harga gas yang lebih tinggi,” katanya.

“Kongres AS memberikan dukungan hampir bulat untuk larangan impor minyak, mengetahui sepenuhnya biayanya,” pungkasnya.

Baca Juga: Kurban Kambing Idul Adha untuk Berapa Orang? Begini Penejelasan Dalam Kitab Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj

Harga bensin di AS sekarang melayang di dekat US$5 per galon, dibandingkan dengan sekitar US$3 per galon tahun lalu.

Menurut Joe Biden, pemerintah AS melakukan segala yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan ini.

Biden mengusulkan penangguhan pajak gas federal 18 sen selama tiga bulan ke depan, dan meminta negara bagian untuk menghapus pajak mereka sendiri atas bahan bakar.

Baca Juga: Hukum Memberikan Tanda Berupa Tindik Pada Hewan Kurban Hari Raya Idul Adha Menurut Ulama Fiqh

Biden juga mendesak perusahaan penyulingan minyak untuk meningkatkan kapasitasnya.

Biaya bahan bakar mulai naik di AS pada musim dingin di tengah lonjakan harga minyak global, dengan permintaan melonjak karena pencabutan pembatasan virus corona.

Sanksi terhadap Rusia menambah masalah, setelah negara-negara Barat mulai menghindari minyak Rusia.***

Editor: Azizurrochim

Sumber: RT News

Tags

Terkini

Terpopuler