Hal itu dikarenakan banyak cabang olahraga yang tidak dipertandingkan.
"Sehingga ini harus kita kontribusi dari cabang-cabang yang lain, termasuk esport ini bisa menutup cabor-cabor yang kita juaa umum pada SEA Games Vietnam itu banyak yang tidak dipertandingkan, sehingga hitung-hitungan sementara kita kehilangan 37 medali emas," ujar Menpora Amali.
"Nah ini, tentu kita harus bekerja keras, cabor-cabor bekerja keras, kami dengan tim review melakukan itu, sehingga event ini 14th esport World Championship 2022 di Bali ini itu harus kita jadikan sebagai ajang untuk mempersiapkan diri ke SEA Games dan Asian Games."
Baca Juga: Oknum Paspampres Jadi Tersangka Pemerkosaan Perwira Muda Kostrad, Andika Perkasa: PECAT!
Sementara saat ditanya perihal potensi esport masuk dalam cabang olahraga unggulan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Amali mengatakan Kemenpora memiliki tim review untuk melakukan promosi dan degradasi.
"Cabor-cabor yang ada dalam DBON itu ada promosi ada degradasi. Kalau dia bagus, dan itu olympic number kita akan dorong, tetapi kalau tidak kita akan keluarkan di situ, sangat dinamis," kata Menpora.
Kejuaraan tersebut, menurut Menpora juga menjadi ajang untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia.
Lebih dari itu, para atlet juga dapat merasakan suasana berlaga di kompetisi tingkat dunia.