Ikut Berduka, Seluruh Liga Eropa Dimulai dengan Mengheningkan Cipta untuk Duka Berdarah Stadion Kanjuruhan

- 5 Oktober 2022, 09:11 WIB
UEFA minta untuk mengeningkan cipta di setiap pertandingan minggu ini untuk menghormati korban tragedi Kanjuruhan.
UEFA minta untuk mengeningkan cipta di setiap pertandingan minggu ini untuk menghormati korban tragedi Kanjuruhan. /Aditya Pradana Putra/ANTARA/

Dunia telah mencatat, dalam hal ini berbagai media asing ikut menyoroti kejadian tragis itu sebagai bencana terburuk di dunia sepak bola.

"Kepanikan pada pertandingan sepak bola Indonesia Sabtu menewaskan 130 orang, yang sebagian besar terinjak hingga tewas setelah polisi menembakkan gas air mata untuk menghalau kerusuhan, menjadikannya salah satu acara olahraga paling mematikan di dunia. Kerusuhan pecah setelah pertandingan berakhir Sabtu malam dengan tuan rumah Arema FC Kota Malang Jawa Timur kalah dari Persebaya Surabaya 3-2. Kecewa setelah timnya kalah, ribuan suporter Arema yang dikenal dengan Aremania bereaksi dengan melemparkan botol dan benda lain ke arah pemain dan ofisial sepak bola," tulis media Devdiscourse, Minggu, 2 Oktober 2022.

Baca Juga: Ibu Brigadir J Ungkap Suasana Mencekam Pasca Pemakaman, Dikepung Aparat Hingga HP Disadap,Hendra Kurniawan CS?

Suporter membanjiri lapangan Stadion Kanjuruhan sebagai protes dan menuntut manajemen Arema menjelaskan mengapa setelah 23 tahun tak terkalahkan di kandang, pertandingan ini berakhir dengan kekalahan, menurut saksi mata.

Kerusuhan menyebar di luar stadion di mana setidaknya lima kendaraan polisi digulingkan dan dibakar di tengah kekacauan.

Polisi anti huru hara menanggapi dengan menembakkan gas air mata, termasuk ke arah seluruh tribun Stadion Kanjuruhan, menyebabkan kepanikan di antara kerumunan.

Meskipun, tindakan penyemprotan gas air mata dilarang di stadion sepak bola oleh FIFA.

Baca Juga: Misteri Bisikan Putri Candrawathi kepada Om Kuat, Sang Nyonya Disarankan untuk Adukan Hal Ini ke Ferdy Sambo

Beberapa kehabisan nafas dan lainnya terinjak-injak ketika ratusan orang berlari ke pintu keluar dalam upaya menghindari gas air mata.

Dalam kekacauan itu, 34 orang tewas di stadion, termasuk dua ppolisi, dan beberapa laporan termasuk anak-anak di antara korban.

Halaman:

Editor: Azizurrochim

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA Devdiscourse


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x