FIFA Larang Gunakan Gas Air Mata, 129 Suporter Meninggal di Kanjuruhan, Sanksi Fatal untuk Indonesia Menanti?

- 2 Oktober 2022, 08:57 WIB
Dibekukan? Inilah 4 Sanksi yang Kemungkinan Diberikan FIFA pada PSSI Buntut Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan
Dibekukan? Inilah 4 Sanksi yang Kemungkinan Diberikan FIFA pada PSSI Buntut Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan /@transferliga2

MEDIA TULUNGAGUNG - Kisruh pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur membuat geger dunia sepakbola.

Pada pertandingan Liga BRI I itu, Arema harus kalah dari Persebaya yang mengakibatkan suporter marah dan keributan terjadi.

Polisi pun menggunakan gas air mata untuk menenangkan kondisi tersebut.

Alih-alih kondusif, kejadian tragis malah terjadi dengan tewasnya 129 korban jiwa.

Baca Juga: Ibu Brigadir J Ungkap Suasana Mencekam Pasca Pemakaman, Dikepung Aparat Hingga HP Disadap,Hendra Kurniawan CS?

Padahal, Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) telah melarang pihak keamanan untuk menggunakan gas air mata saat bertugas.

Akahkan Indonesia akan kembali mendapat sanksi dari FIFA?

Pada kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, diduga gas air mata menjadi penyebab banyak melayangnya korban jiwa.

 

Dikutip dari Haloyouth, salah satunya diungkapkan oleh salah satu akun Twitter @akmalmarhali.

Baca Juga: Misteri Bisikan Putri Candrawathi kepada Om Kuat, Sang Nyonya Disarankan untuk Adukan Hal Ini ke Ferdy Sambo

"Penembakan gas air mata salah satu penyebab puluhan jiwa tewas di stadion kanjuruhan. STOP KOMPETISI ATAS DASAR KEMANUSIAAN! Cc @jokowi @Kiyai_MarufAmin
Peristiwa itu bermula ketika ribuan suporter Aremania merangsek ke lapangan usai Arema FC kalah atas Persebaya," tulis akun tersebut seperti dikutip haloyouth.com pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Kericuhan terjadi saat penonton menyerbu pemain Arema FC, yang kemudian disusul lemparan flare dan benda lainnya.

Petugas gabungan dari TNI Polri mencoba menghalau para suporter tersebut.

Baca Juga: Kapan BSU Tahap 4 Cair? Berikut Informasi Jadwal Resminya Pemerintah Sebesar Rp600 Ribu, Cek Linknya Di Sini

Kemudian petugas menembakkan gas air mata di lapangan, dan juga ke arah tribun penonton yang membuat banyaknya orang pingsan akibat kesulitan bernafas.

Beredar kabar melalui pesan singkat soal data laporan pasca kejadian.

Disebutkan dalam laporan itu, setidaknya puluhan orang telah meninggal dunia, termasuk dari pihak kepolisian dan juga ratusan orang masuk rumah sakit.

Tidak hanya korban meninggal dan luka-luka, tetapi sarana prasarana stadion, serta dua mobil milik kepolisian juga rusak dibakar massa.

Ijin melaporkan Bangsit Haljol Pasca pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Kab. Malang.pada hari Sabtu tanggal 01 Oktober 2022 s.d pukul 23.45 WIB sebagai berikut :

Baca Juga: Resmi Ditahan! Rintihan Putri Candrawathi Ikhlas dan Pasrah Jadi Sorotan Publik!

*A. Situasi :* Secara umum kondusif aman.
*B. Aktivitas warga masyarakat :* Normal.
*C. Arus Lalin :* Lancar.
*D. Haljol :*
1. Kerugian personil :
a. Sekitar 40 orang meninggal (masih dalam pendataan)
b. Sekitar 100 orang masih dalam perawatan di RSUD Kanjuruhan Kab. Malang dan RS Wava Husada (masih dalam pendataan)
c. Adapun personil anggota Polri yg meninggal dunia sbb :
1). Brigadir Andik
2). Briptu Fajar (Polres Trenggalek)

2. Materiil
a). 2 Ransus Polri hancur
b). Pagar stadion rusak
c). Lampu Stadion sebagian padam.

Demikian dilaporkan, MMP.

Baca Juga: Sering Bermimpi Brigadir J, Vera Simanjuntak Kenang Awal Pertemuannya dengan Sang Kekasih: Rencananya Menikah

Sekjend Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Yunus Nusi dikabarkan akan terbang ke Malang untuk membentuk tim investigasi guna mengumpulkan data pasca kerusuhan tersebut.

"Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian," kata Yunus seperti dikutip Haloyouth.com dari PSSI pada Minggu, 2 Oktober 2022.

"Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,’’ lanjut Yunus.

Baca Juga: Terungkap! Vera Simanjuntak Ceritakan Tekanan Kepada Brigadir J Sebab Putri Candrawathi, Motif Terbongkar?

Yunus juga akan memberikan sanksi keras kepada panitia pertandingan jika kerusuhan tersebut terbukti di dalam lapangan.

"PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa."

"Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang," ujar Yunus.

Baca Juga: Ditahan Sebagai Istri Mantan Pejabat Polri, Ini Perlakuan Khusus yang Diberlakukan untuk Putri Candrawathi

Sementara dikutip dari FIFA Stadium Safety and Security Regulations, bahwa penggunaan gas air mata dilarang.

Peraturan itu tertuang pada pasal 19 b) yang menyebutkan 'No firearms or "crowd control gas" shall be carried or used''.
Artinya: Senjata api atau gas untuk mengontrol kerumunan dilarang dibawa serta digunakan.

Akankah sanksi fatal akan diberikan FIFA untuk Indonesia?. Kita tunggu informasi sleanjutnya.***(Nahrul Muhilmi/Haloyouth)

 

 

 

 

Artikel ini pernah tayang dengan judul 'Pernyataan FIFA Tegaskan Larangan Gas Air Mata, Jadi Pemicu Puluhan Orang Meninggal di Stadion Kanjuruhan?'.

Editor: Azizurrochim

Sumber: Haloyouth


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x