Dikutip dari Haloyouth, salah satunya diungkapkan oleh salah satu akun Twitter @akmalmarhali.
"Penembakan gas air mata salah satu penyebab puluhan jiwa tewas di stadion kanjuruhan. STOP KOMPETISI ATAS DASAR KEMANUSIAAN! Cc @jokowi @Kiyai_MarufAmin
Peristiwa itu bermula ketika ribuan suporter Aremania merangsek ke lapangan usai Arema FC kalah atas Persebaya," tulis akun tersebut seperti dikutip haloyouth.com pada Minggu, 2 Oktober 2022.
Kericuhan terjadi saat penonton menyerbu pemain Arema FC, yang kemudian disusul lemparan flare dan benda lainnya.
Petugas gabungan dari TNI Polri mencoba menghalau para suporter tersebut.
Kemudian petugas menembakkan gas air mata di lapangan, dan juga ke arah tribun penonton yang membuat banyaknya orang pingsan akibat kesulitan bernafas.
Beredar kabar melalui pesan singkat soal data laporan pasca kejadian.
Disebutkan dalam laporan itu, setidaknya puluhan orang telah meninggal dunia, termasuk dari pihak kepolisian dan juga ratusan orang masuk rumah sakit.
Tidak hanya korban meninggal dan luka-luka, tetapi sarana prasarana stadion, serta dua mobil milik kepolisian juga rusak dibakar massa.