Media Tulungagung - Direktur Pembinaan Ganda Badminton Malaysia (BAM), Rexy Mainaky mengimbau para pemain ganda putra untuk segera pulih dari sakitnya kalah di babak semifinal dan final turnamen bulu tangkis.
Ia mengatakan, wakil Malaysia khususnya nomor satu ganda putra, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, mampu bersaing dan mengalahkan pemain top di babak awal, namun sering kalah saat mencapai semifinal.
Misalnya, di semifinal Malaysia Open 2022, Aaron/Wooi Yik sudah memimpin 18-14 di set pertama melawan Juara Dunia 2021 dari Jepang, Takuro Hockey/Yugo Kobayashi namun kalah 21-23, 9-21.
Menurut legenda bulu tangkis Indonesia itu, pihaknya bersama dengan Institut Olahraga Nasional (ISN) sebelumnya telah melakukan pendekatan melalui psikolog untuk memperkuat ketahanan mental pemain namun hal tersebut masih belum berhasil.
"Pemain kita ini sering pening dan panik sendiri. Seperti Aaron-Wooi Yik dah mendahului, tetapi mereka membenarkan lawan kejar balik, tetapi apabila mereka ketinggalan 1-5 pada set kedua, mereka seolah-olah menjadi seperti tak tahu macam mana nak main," ujar Rexy Mainaky seperti dilansir Media Tulungagung dari Astro Awani, Senin, 4 Juli 2022.
"Kenapa pusingan pertama, kedua dan suku akhir boleh main bagus, tetapi sampai ke separuh akhir.. tak tahu apa dalam fikiran mereka. Saya rasa ini lebih kepada mental, bukan teknik permainan," katanya.
Kekalahan kemarin membuat Aaron/Wooi Yik, yang juga peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 masih putus asa untuk merebut gelar Tur Dunia Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) perdana mereka.
Satu-satunya gelar yang pernah diraih duo ini sejauh ini adalah medali emas SEA Games 2019 di Filipina dan mereka juga telah terdampar di final enam Tur Dunia termasuk All England 2019 dan Thailand Open 2020.