Sebagai peneliti, dia kemudian membuat dua rumusan masalah dalam penelitian ini, diantara yaitu:
1. Bagaimana rokok obat sehat tentrem dipandang dari konteks budaya Thoriqoh Shiddiqiyyah dulu dan saat ini.
2. Bagaimana warga Thoriqoh Shiddiqiyyah memaknai rokok obat sehat tentrem.
Untuk menganalisis fenomena ini, peneliti menggunakan metode etnografi milik James P. Spradley. Sedangkan untuk tipe, penelitian ini, tergolong ke dalam tipe penelitian kualitatif.
"Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Pada dasarnya keberadaan dari pada rokok obat Sehat Tentrem ini tidaklah lepas dari hegemoni sang mursyid," ucap Ethis Kartika Sari.
"(2) Adanya keterkaitan antara hadits yang ada di Thoriqoh Shiddiqiyyah yakni “Hubhul Wathon Minal Iman” yang artinya cinta tanah air sebagian dari iman dengan rokok obat sehat Tentrem," ujarnya.
"(3) Pada produk rokok ini juga sangat kentara sekali bagaimana Shiddiqiyyah dengan hegemoni cinta tanah airnya tersebut berhasil dipatuhi oleh semua elemen di dalam Shiddiqiyyah," katanya menambahkan.
Berdasarkan hasil penelitian, hal itu terlihat dari adanya gambar bendera Indonesia dan tulisan “Untuk Indonesia Raya” pada setiap bungkus rokok obat sehat tentrem.
Tidak hanya itu, Opshid melalui hasil penjualan rokok juga kerap mengadakan sedekah, santunan, pembangunan rumah layak huni, dan pengadaan layanan kesehatan di desa terpelosok.