MEDIA TULUNGAGUNG - Hastag rokok menjadi trending 1 di Twitter pada hari Selasa, 21 Desember 2021. Rupanya, problem rokok menjadi viral sebab ungkapan Menteri Keuangan,
Sri Mulyani pada konferensi pers 16 Desember 2021.
Dalam konferensi pers yang digelar di kanal Youtube Kementrian Keuangan, Sri Mulyani secara terang-terangan menyebut perokok sebagai salah satu penyebab kemiskinan terbesar masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Buat Hari Ibumu Berkesan, Berikut Ide Aktivitas yang Dapat Kamu Lakukan Bersama Ibu di Hari Ibu
Ungkapan Sri Mulyani tersebut berkaitan dengan pengeluaran anggaran BPJS Kesehatan yang menghabiskan hingga 15 triliun untuk para perokok.
Dikutip Media Tulungagung dari tayangan konferensi pers kementrian keuangan, berikut pernyataan Sri Mulyani yang memaparkan data perokok sebagai beban negara:
“Rokok adalah pengeluaran terbesar kedua dari kelompok miskin yang dalam hal ini, kita lihat baik di perkotaan dan pedesaan rokok merupakan komoditas dua tertinggi dari sisi pengeluaran rumah tangga sesudah beras.
Baca Juga: Rokok Jadi Trending 1 Twitter, Begini 1001 Alasan Netizen Perokok Tak Terima Disebut Beban Negara
Biaya kesehatan akibat merokok mencapai 17,9 hingga 27,7 triliun rupiah per tahun. Dan dari total biaya ini, 10,5 hingga 15,6 triliun merupakan biaya perawatan yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan.
Ini artinya, 20 hingga 30 persen dari subsidi PBI di dalam jaminan kesehatan nasional (JKN) yang sebesar 48,8 triliun adalah untuk membiayai biaya perawatan akibat dampak rokok ini.