Geger! Kasus Pembunuhan Munir Terbongkar, Bjorka Ungkap Didalangi BIN, Ketua Partai, Hingga Mantan Presiden

11 September 2022, 17:29 WIB
Mengejutkan Peretas Bjorka Bongkar Nama Seseorang Yang Diduga Menjadi Dalang Pembunuhan Munir /Kolase: Pixebay/ Teras Gorontalo/

MEDIA TULUNGAGUNG - Hingga kini kasus pembunuhan Munir masih menjadi buah bibir masyarakat.

Pasalnya pembunuhan tersebut dinalai banyak kejanggalan yang menyangkut terbongkarnya masalah besar.

Dalam kasusu tersebut salah seorang hacker membuat geger masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Peran AKBP Jerry Raymond Siagian Terungkap, Jadi Korban Skenario Ferdy Sambo dalam Kasus Brigadir J?

Seorang tersebut adalah Bjorka yang telah membongkar kasus pembunuhan Munir.

Dalam artikel yang ditulisnya Bjorka membongkar siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan Munir tersebut.

Bjorka menyebut beberapa nama yang diklaim olehnya sebagai dalang dan pembunuh Munir. Di antaranya, BIN, salah seorang ketua partai, hingga salah satu mantan presiden.

Baca Juga: Ternyata Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo ada di TKP, Dugaan Kuat Turut Terlibat Menembak Brigadir J

Dalam artikel yang tertanggal 11 September 2022 tersebut, Bjorka juga bahkan membuka nama-nama secara jelas yang disinyalir sebagai dalang dan pembunuh Munir.

"Saya akan memberi Anda nama jika Anda bertanya siapa yang berada di balik pembunuhan Munir," tulis Bjorka dalam artikel yang dibagikan melalui telegram.

Di artikel itu, Bjorka menyebut bahwa orang yang ada di balik terbunuhnya Munir adalah "Muchdi Purwopranjono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya."

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, Sagitarius dan Capricorn Besok Senin 12 September 2022

Bjorka juga mengungkap kronologi mengapa Munir akhirnya dibunuh. Ia menuliskan bahwa "Munir adalah koordinator KontraS yang sangat vokal mengungkapkan bahwa pelaku penculikan 13 aktivis periode 1997-1998 adalah anggota Kopassus yang dikenal dengan Tim Operasi Mawar."

Akibat pengungkapan itu, kata Bjorka, Muchdi Purwopranjono, yang pada saat itu menjabat sebagai Panglima Besar (Danjen) Kopassus, tidak senang dengan apa yang disampaikan Munir.

Setelah pengungkapan yang diutarakan Munir, Muchdi kemudian harus diberhentikan dari jabatan barunya selama 52 hari, lalu kemudian diangkat sebagai Kepala Deputi V BIN pada 27 Maret 2003.

Baca Juga: Anak Buah Kapolda Metro Jaya AKBP Jerry Raymond Resmi Dipecat dari Polri Langgar Kode Etik, Nasib Fadil Imran?

Kata Bjorka, posisi ini semakin membuka banyak peluang bagi Muchdi untuk menghentikan aktivitas korban mendiang Munir yang merugikan.

Kata Bjorka, "Muchdi kemudian memanfaatkan jaringan nonorganik BIN, Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot PT Garuda Indonesia Airways, untuk membunuh Munir, karena pada saat itu diketahui Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia."

"Pollycarpus kemudian ditempatkan sebagai staf keamanan penerbangan sehingga dia bisa mengambil penerbangan PT Garuda Indonesia Airways, termasuk pesawat yang nantinya akan ditumpangi Munir," ungkap Bjorka.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Hacker Bjorka Bocorkan Data Pribadi 105 Juta Warga Indonesia dari KPU, Begini Rinciannya

"Selanjutnya dijelaskan bagaimana Pollycarpus membuat surat rekomendasi kepada PT Garuda Indonesia Airways untuk ditempatkan di corporate security," tambah Bjorka.

"Draf surat itu diketik Pollycarpus menggunakan komputer di ruang staf Deputi V BIN. Setelah selesai, surat itu kemudian dikoreksi oleh saksi Budi Santoso yang sempat bertanya, 'Ini untuk apa?' Polly menjawab, 'Pak, saya mau ikut corporate security karena banyak masalah di Garuda," lanjut Bjorka.

Setelah menerima penjelasan tersebut, Budi Santoso pun bersedia mengoreksi surat tersebut karena mengetahui Polly adalah jaringan nonorganik Muchdi di BIN.

Polly kemudian membawa surat itu ke kamar Muchdi. Selang beberapa hari, Polly memberi tahu Budi Santoso, "Pak, saya mendapat tugas dari Pak Muchdi Purwopranjono untuk membunuh Munir."

Baca Juga: Setelah Ferdy Sambo, IPW Sebut Putri Candrawathi Lancarkan Strategi, Refly Harun: Saya Gak Habis Pikir....

"Surat tersebut kemudian ditandatangani dan dimasukkan ke dalam amplop BIN bernomor R-451/VII/2004, yang kemudian diserahkan langsung oleh Polly kepada Indra Setiawan, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Airways," bongkar Bjorka.

Setelah itu, Bjorka mengungkap juga bagaimana peristiwa pembunuhan Munir terjadi dan dilakukan.

"Polly akhirnya ditugaskan sebagai staf keamanan perusahaan seperti yang diminta.
Selanjutnya Polly menelepon ponsel Munir yang diterima Suciwati untuk menanyakan kapan Munir akan berangkat," tulis Bjorka.

"Suci menjawab bahwa suaminya (Munir) akan berangkat Senin, 6 September 2004, dengan pesawat Garuda Boeing 747-400 nomor penerbangan GA-974," lanjutnya

Baca Juga: Setelah Ferdy Sambo, IPW Sebut Putri Candrawathi Lancarkan Strategi, Refly Harun: Saya Gak Habis Pikir....

Polly juga mengatur agar bisa ikut penerbangan sebagai extra crew. Polly seharusnya menjadi pilot utama untuk penerbangan ke Peking, Cina, dari 5 September hingga 9 September 2004.

"Maka pada Senin malam, Polly berhasil menerbangkan pesawat bersama Munir yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta," ungkap Bjorka.

"Pukul 23.32 WIB, setelah terbang sekitar 120 menit, pesawat mendarat di Bandara Changi Singapura,"

"Polly yang sudah lebih dulu bertemu dengan Munir membawa korban ke Coffee Bean melalui Gerbang 42. Munir menunggu Polly yang memesan dua minuman yang salah satunya sudah diberikan racun arsenik kepada korban," lanjut Bjorka.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius, Pisces, Aries dan Taurus Lengkap dengan Angka Keberuntungan Minggu 11 September 2022

"Munir menghabiskan minuman yang diberikan Polly padanya. Selanjutnya, Munir kembali ke pesawat untuk melanjutkan penerbangan. Sementara itu, Polly kembali ke Jakarta,"

"Selasa sekitar pukul 10.47, Polly menghubungi Budi Santoso dan mengatakan: "Menemukan ikan besar di Singapura."

Sementara itu, Munir meninggal dua jam sebelum pesawat mendarat di atas langit Rumania di Bandara Schipol Amsterdam, Belanda," lanjut Bjorka.

Berdasarkan hasil otopsi pihak berwenang Belanda, tubuh Munir mengandung 3,1 miligram racun arsenik. Ada proses pengadilan dalam kasus ini. namun, tabir misteri tidak pernah terungkap dengan jelas.

Baca Juga: Setelah Ferdy Sambo, IPW Sebut Putri Candrawathi Lancarkan Strategi, Refly Harun: Saya Gak Habis Pikir....

"Putusan hakim terhadap terdakwa Muchdi pada Rabu, 31 Desember 2008, jauh dari tuntutan jaksa yang menuntut 15 tahun penjara," ungkap Bjorka.

Ketua Majelis Hakim, Suharto, pada saat itu "menyatakan bahwa terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan merencanakan pembunuhan Munir, sesuai dakwaan jaksa."

Tidak hanya itu, tiga orang yang pernah duduk di kursi penjara atas tuduhan melakukan pembunuhan Munir pun akhirnya menghirup udara bebas.

Baca Juga: Episode 18 Kisah Rase Terbang Sudah Tayang, Penasaran? Langsung Saja Cek Link Resmi di Sini!

"Indra Setiawan, mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia yang divonis majelis hakim karena ikut serta membuat surat palsu, telah dibebaskan setelah menjalani satu tahun penjara," kata Bjorka.

"Pollycarpus yang dituduh sebagai algojo pembunuh Munir dibebaskan pada 28 September 2014. Sementara itu, Muchdi bahkan dibebaskan dari tuduhan merencanakan pembunuhan terhadap aktivis tersebut," tegas Bjorka.

"Tak lupa A.M Hendropriyono menjabat sebagai ketua BIN, dan Megawati menjabat sebagai Presiden. Jadi tidak mungkin seorang deputi bisa bertindak sendiri," lanjut Bjorka dalam tulisannya itu.

Baca Juga: Kekuasaan di Kerajaan Inggris Berubah, Kate Middleton Mewarisi Gelar Putri Diana

Sebagaimana kita tahu juga bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga pernah berjanji akan menuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu, salah satunya kasus pembunuhan aktivis HAM Munir.

Namun, hingga saat ini, janji Jokowi untuk menuntaskan kasus kematian Munir belum juga ditunaikan.

Kini, kasus kematian Munir bahkan terancam kadaluarsa jika tidak ada penuntutan atau status pasien tidak berubah menjadi pelanggaran HAM berat.

Baca Juga: Ternyata Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo ada di TKP, Dugaan Kuat Turut Terlibat Menembak Brigadir J

Itulah uraian Bjorka mengenai kronologi, dalang, dan pembunuh Munir, yang melibatkan beberapa nama besar.***(Galih R/Priangantimurnews)

 

 

Artikel ini sebelumnya tayang di Priangantimurnews dengan judul "Bjorka Membongkar Siapa Dalang dan Pembunuh Munir: Ada BIN, Ketua Partai, Hingga Mantan Presiden"

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Priangan Timur News

Tags

Terkini

Terpopuler