Insomnia Atau Susah Tidur Pertanda Alami Alzheimer, Begini Penjelasan Peneliti

- 5 September 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi insomnia
Ilustrasi insomnia /Pexels/

MEDIA TULUNGAGUNG - Penelitian baru di AS telah menemukan masalah tidur pada orang sehat bisa menjadi indikator bahwa mereka mungkin terus mengembangkan penyakit Alzheimer di kemudian hari.

Dilakukan oleh University of Wisconsin-Madison, penelitian ini menambah penelitian yang ada yang menunjukkan kualitas tidur dapat dikaitkan dengan penyakit ini.

"Bukti sebelumnya telah menunjukkan bahwa tidur dapat mempengaruhi perkembangan atau perkembangan penyakit Alzheimer dalam berbagai cara," jelas penulis studi Barbara B. Bendlin, PhD, "Misalnya, tidur yang terganggu atau kurang tidur dapat menyebabkan penumpukan plak amiloid karena otak sistem pembersihan mulai beraksi saat tidur. Studi kami tidak hanya mencari amiloid tetapi juga penanda biologis lainnya di cairan tulang belakang."

Baca Juga: Rambut Hitam dan Sehat dengan Resep Bahan Alami, Cukup Pakai Campuran Bawang Putih dan Madu

Amiloid adalah protein yang dapat melipat dan membentuk plak di otak, sedangkan protein lain, Tau, membentuk kusut. Baik plak dan kusut ditemukan di otak penderita penyakit Alzheimer.

Untuk penelitian baru, tim merekrut 101 orang dengan usia rata-rata 63 tahun yang memiliki kemampuan berpikir dan ingatan normal, tetapi dianggap berisiko terkena Alzheimer.

Peserta memberi tim informasi tentang kualitas tidur mereka serta sampel cairan tulang belakang, yang kemudian diuji untuk penanda biologis penyakit Alzheimer, termasuk tanda-tanda kerusakan dan peradangan amiloid, tau dan sel otak.

Hasilnya, diterbitkan dalam edisi online Neurology, jurnal medis American Academy of Neurology, menunjukkan bahwa mereka yang melaporkan kualitas tidur yang lebih buruk, lebih banyak masalah tidur dan kantuk di siang hari memiliki lebih banyak penanda biologis untuk penyakit Alzheimer di cairan tulang belakang mereka daripada orang yang tidak memiliki masalah tidur.

Baca Juga: Arab Saudi Dihujani Rudal Balistik Syiah Houthi Dukungan Iran

Hasilnya tetap benar bahkan setelah para peneliti memperhitungkan faktor-faktor lain seperti obat untuk gangguan tidur, pendidikan, gejala depresi atau indeks massa tubuh.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini