Network
MEDIA TULUNGAGUNG - Penelitian terbaru di Inggri melaporkan bahwa di masa pandemi seeorang mengalami kenaikanbadan 2 kali lipat daripada sebelumnya.
Dalam laporan tersebut juga menemukan bahwa penambahan berat badan secara signifikan dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Studi yang diterbitkan dalam The Lancet Diabetes & Endocrinology', menunjukkan bahwa orang berusia di bawah 40 tahun yang mendaftar di Program Pencegahan Diabetes National Health Service (NHS) telah melihat perbedaan berat badan terbesar, dan rata-rata delapan pon lebih berat daripada mereka yang mendaftar sebelumnya.
Baca Juga: Cara Menjaga Agar Jantung Tetap Sehat, Lakukan 4 Hal ini dengan Rutin Setiap Hari
NHS memperkirakan bahwa kenaikan berat badan satu kg, atau 2,2 pon, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes sekitar 8 persen.
"Pandemi telah mengubah setiap bagian dari kehidupan kita dan membebani pikiran dan tubuh, dengan ribuan orang membayar harga yang mahal, dan banyak yang mengalami kenaikan berat badan selama penguncian", kata Dr Jonathan Valabhji, direktur klinis nasional NHS untuk diabetes dan obesitas.
Dikutip Mediatulungagung dari News 18.com, peningkatan berat badan juga berarti peningkatan risiko diabetes tipe 2 yang berhubungan dengan banyak jenis umum kanker, kebutaan, amputasi serta serangan jantung dan stroke.
Studi ini membandingkan berat orang yang berisiko tinggi diabetes tipe 2 yang memulai Program Pencegahan Diabetes (DPP) NHS selama COVID-19 dengan peserta yang memulai program selama tiga tahun sebelum pandemi.
Ditemukan bahwa orang yang mencari bantuan NHS untuk menurunkan berat badan selama pandemi rata-rata lima pon lebih berat daripada mereka yang memulai program selama tiga tahun sebelumnya.
Baca Juga: Nuklir Iran Sukses Buat Israel dan AS Ketar-Ketir, Menhan Israel Ancam Perang
