Apa Sih Rebo Wekasan? Bagaimana Sejarah, Tradisi Hingga Hubungannya dengan Ibadah dalam Islam

- 20 September 2022, 16:18 WIB
Inilah waktu sholat sunnah Rebo Wekasan lengkap niat sholat hajat Rebo Wekasan dan doa tolak bala 2022
Inilah waktu sholat sunnah Rebo Wekasan lengkap niat sholat hajat Rebo Wekasan dan doa tolak bala 2022 /pexels.com

MEDIA TULUNGAGUNG - Sering mendengar kalimat Rebo Wekasan namun belum mengetahui arti atupun maknanya?

Salah satu tradisi yang menjadi kepercayaan umat Muslim di Indonesia.

Bagaimana sejarah dan hubungannya dengan ibadah dalam agama Islam? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Baca Juga: Banding Ditolak, Dipecat Tidak Hormat Tak Ada Seremonial, Pengacara Tak Terima, Ferdy Sambo Sudah Kalah?

Seperti diketahui, Rebo Wekasan berasal dari dua kata. Rebo dalam bahasa Indonesia berarti hari Rabu, sedangkan Wekasan memiliki arti pungkasan atau akhir.

Rebo Wekasan sering digunakan umat Muslim Indonesia untuk menyambut hari Rabu paling akhir pada kalender Hijriyah, Safar.

 

Bulan Safar adalah bulan kedua dalam penanggalan Hijriyah, fenomena Rebo Wekasan, bukan hanya terjadi di tanah air, faktanya kaum muslimin di belahan dunia lain juga turut membahas mengenai hari rabu terakhir bulan Safar.

Baca Juga: Segera Cair BSU Tahap 2 Tahun 2022, Segera Cek dengan Link Terbaru, Awas Jangan Sampai Salah!

Mereka yang perhatian dengan Rebo Wekasan beryakinan bahwa setiap tahun akan turun 320.000 balak, musibah, atau bencana, dan itu akan terjadi pada hari Rabu terakhir bulan Safar.

Karena keyakinan ini, sebagian orang menghimbau untuk melakukan bentuk ibadah khusus pada hari itu. Di antara amalan tersebut adalah mengerjakan shalat empat rakaat satu kali salam, dalam rangka tolak balak.

Terlepas dari perdebatan mengenai hari Rebo Wekasan ini, sebagai seorang muslim kita hendaknya selalu memohon ampun kepada Allah supaya terhindar dari mara bahaya. Di setiap waktu, dimanapun kita berada jangan pernah lupa membaca istighfar.

Baca Juga: Pemuda Madiun Korban Bjorka, Kini Jadi Tersangka, Yenny Wahid: Harusnya Hacker Diajak Tangkap Judi Online

Kita juga harus meningkatkan ibadah kita kepada Allah yang maha kuasa, pada akhirnya mudah-mudahan kita semua termasuk hamba yang selamat di dunia maupun di akhirat.

Berikut merupakan tradisi Rebo Wekasan:

Dikutip dari Pikiran Rakyat, tidak sedikit masyarakat melakukan hal-hal yang tidak biasa sebagaimana hari-hari lainnya, mulai dari bersedekah, shalat sunnah, makan-makan, hingga minum air rendaman kertas yang ditulis khusus dengan huruf Arab.

Semua dilakukan karena berharap memperoleh perlindungan dari Allah dan diselamatkan dari malapetaka. Tradisi ini sudah berlangsung secara turun-temurun di berbagai belahan daerah.

Baca Juga: Profil Gubernur Papua, Lukas Enembe yang Ditetapkan Sebagai Tersangka Oleh KPK Namun Dibela Rakyat

Adapun asal-usul dari hari Rebo Wekasan, sebagai berikut:

Asal-usul ini berasal dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi dalam kitab “Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf’il ‘Abid Wa Qam’I Kulli Jabbar ‘Anid (bisa disebut Mujarrobat ad-Dairobi).

Anjuran serupa juga terdapat pada kitab “Al-Jawahir Al-Khams” karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar, Hasyiyah As-Sittin, dan sebagainya.

Dalam kitab-kitab tersebut disebutkan bahwa salah seorang Waliyullah yang telah mencapai maqam kasyaf (kedudukan tinggi dan sulit dimengerti orang lain) mengatakan bahwa dalam setiap tahun pada Rabu terakhir Bulan Shafar, Allah Swt menurunkan 320.000 (tiga ratus dua puluh ribu) macam bala’ dalam satu malam.

Oleh karena itu, beliau menyarankan Umat Islam untuk shalat dan berdoa memohon agar dihindarkan dari bala’ tsb.***(Nisrina Sukmawati/Tim PRMN 12)

 

 

 

 

Artikel ini pernah tayang dengan judul 'Apa Itu Rebo Wekasan? Pengertian, Tradisi, hingga Asal Usulnya'.

Editor: Azizurrochim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x