Mereka yang perhatian dengan Rebo Wekasan beryakinan bahwa setiap tahun akan turun 320.000 balak, musibah, atau bencana, dan itu akan terjadi pada hari Rabu terakhir bulan Safar.
Karena keyakinan ini, sebagian orang menghimbau untuk melakukan bentuk ibadah khusus pada hari itu. Di antara amalan tersebut adalah mengerjakan shalat empat rakaat satu kali salam, dalam rangka tolak balak.
Terlepas dari perdebatan mengenai hari Rebo Wekasan ini, sebagai seorang muslim kita hendaknya selalu memohon ampun kepada Allah supaya terhindar dari mara bahaya. Di setiap waktu, dimanapun kita berada jangan pernah lupa membaca istighfar.
Kita juga harus meningkatkan ibadah kita kepada Allah yang maha kuasa, pada akhirnya mudah-mudahan kita semua termasuk hamba yang selamat di dunia maupun di akhirat.
Berikut merupakan tradisi Rebo Wekasan:
Dikutip dari Pikiran Rakyat, tidak sedikit masyarakat melakukan hal-hal yang tidak biasa sebagaimana hari-hari lainnya, mulai dari bersedekah, shalat sunnah, makan-makan, hingga minum air rendaman kertas yang ditulis khusus dengan huruf Arab.
Semua dilakukan karena berharap memperoleh perlindungan dari Allah dan diselamatkan dari malapetaka. Tradisi ini sudah berlangsung secara turun-temurun di berbagai belahan daerah.
Baca Juga: Profil Gubernur Papua, Lukas Enembe yang Ditetapkan Sebagai Tersangka Oleh KPK Namun Dibela Rakyat
Adapun asal-usul dari hari Rebo Wekasan, sebagai berikut: