Mi instan memang mengenyangkan, tapi kandungan nutrisinya tidak lengkap.
Kurang serat, vitamin, mineral, dan protein penting membuat tubuh rawan kekurangan zat gizi, berisiko mengalami malnutrisi, dan menurunnya daya tahan tubuh.
Baca Juga: Manchester City Pesta Gol, Huddersfield Town Tak Berkutik
3. Meningkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes:
Mi instan umumnya tinggi kalori, lemak, dan karbohidrat olahan. Konsumsi berlebihan meningkatkan risiko kenaikan berat badan, obesitas, dan diabetes tipe 2.
4. Merusak Sistem Pencernaan:
Kandungan sodium tripolyphosphate (STP) dalam mi instan berfungsi mempertahankan tekstur kenyal, namun dapat menghambat penyerapan kalsium dan zat besi serta mengganggu kinerja lambung.
5. Meningkatkan Kolesterol Jahat:
Mi instan, terutama yang digoreng, mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan risiko penyakit jantung.
Jadi, batasi konsumsi mi instan, maksimal 1-2 kali seminggu. Gantilah dengan makanan bergizi seimbang agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan.