"Keragaman antara virus yang bertanggung jawab atas wabah saat ini minimal, dan tidak ada perbedaan genotip yang jelas antara virus dari negara-negara non-endemik," kata WHO.
Sementara itu, WHO mengatakan upayanya untuk mengganti nama monkeypox bisa memakan waktu beberapa bulan.
Organisasi itu selama berminggu-minggu menyuarakan keprihatinan tentang nama itu, dengan para ahli khawatir bahwa itu menyesatkan.
Monkeypox menerima namanya karena virus itu awalnya diidentifikasi pada monyet yang disimpan untuk penelitian di Denmark pada tahun 1958.
Namun, penyakit ini paling sering ditemukan pada hewan pengerat, dan wabah saat ini sedang menyebar melalui kontak dekat dari manusia ke manusia.
WHO telah meminta bantuan dari masyarakat untuk membuat nama baru, dengan situs web khusus di mana siapa pun dapat memberikan saran.
"Kami akan memperbarui publik pada akhir tahun ini," kata WHO.***