Apakah Penyakit Monkeypox Menular? Begini Penjelasan Lengkap hingga Gejala yang Dirasakan

- 20 Mei 2022, 16:45 WIB
Ilustrasi cacar monyet sebagai penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Ilustrasi cacar monyet sebagai penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. /Pixabay/baeda.

MEDIA TULUNGAGUNG - Monkeypox merupakan penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis).

Virus monkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae.

Kasus pertama Monkeypox terjadi di Dernmark pada tahun 1958. Pada saat itu muncul cacar pada pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga cacar ini dinamakan'monkeypox.'

Baca Juga: Lengkap! Sejarah, Ciri-ciri hingga Cara Pencegahan Virus Monkeypox atau Cacar Monyet

Di Afrika, infeksi monkeypox telah ditemukan pada banyak spesies hewan, seperti monyet, tikus Gambia dan tupai. Inang utama dari virus ini adalah rodent (tikus).

Berikut tanda dan gejala Monkeypox:

Masa inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala) monkeypox biasanya 6 – 16 hari,tetapi dapat berkisar dari 5 – 21 hari. Gejala yang timbul diawali dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas.

Baca Juga: Mengenal Virus Monkeypox, bagaimana cara penularannya dan apa saja gejalanya? Simak Selengkapnya Di Sini

Limfadenopati dapat dirasakan di leher, ketiak atau selangkangan. Dalam 1-3 hari setelah gejala awal atau fase prodromal, akan memasuki fase erupsi berupa munculnya ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap.

Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar
(makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.

Penyakit Monkeypox ditularkan oleh virus ke manusia dari hewan seperti monyet dan hewan pengerat (rodent) melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit hewan yg terinfeksi, dan mengonsumsi daging hewan liar yang terkontaminasi (bush meat). Penularan antar manusia sangat mungkin, namun jarang.

Halaman:

Editor: Nadia Fairuz Azzahro

Sumber: Kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x