Apa Itu Adenovirus yang Diduga Penyebab Hepatitis Akut Misterius, 50 Jenis Potensi Inveksi Manusia

- 6 Mei 2022, 09:36 WIB
ilustrasi Hepatitis Akut Misterius
ilustrasi Hepatitis Akut Misterius /Pixabay/mohammed_hasan

MEDIA TULUNGAGUNG - Hepatitis menajdi salah satu penyakit ynag kini banyak diperbincangan banyak orang.

Pasalnya, baru-baru ini telah dilaporkan hepatiti banyak dialami oleh anak-anak diberbagai negara.

Dalam laporan tersebut disebutkan baha anak-anak yang sebelumnya sehat kini banyak mengalami hepatitis secara misterius.

Baca Juga: Penyebab Wabah Hepatitis pada Anak Terungkap, Badan Kesehatan Sebut Adenovirus

Untuk diketahui, pada 21 April, ada 169 kasus yang dikonfirmasi dari "hepatitis akut yang tidak diketahui asalnya" pada anak-anak di 12 negara, dengan sebagian besar kasus (114) terjadi di Inggris. Banyak dari anak-anak di bawah sepuluh tahun.

Salah satu penyabanya adalah infeksi oleh adenovirus. Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris, adenovirus adalah patogen paling umum yang ditemukan pada 40 dari 53 kasus terkonfirmasi yang diuji di Inggris.

Badan tersebut mengatakan bahwa “penyelidikan semakin menunjukkan bahwa peningkatan kasus hepatitis yang parah mungkin terkait dengan infeksi adenovirus tetapi penyebab lain masih diselidiki secara aktif”.

Baca Juga: Hoaks! Sebut Hepatitis Akut Merupakan Efek Samping dari Vaksin Covid-19, Berikut Fakta Sebenarnya!

Inggris pertama kali melaporkan peningkatan signifikan yang tak terduga dalam kasus hepatitis akut parah yang tidak diketahui asalnya pada anak-anak muda yang umumnya sehat. Peningkatan tak terduga dari kasus tersebut kini telah dilaporkan oleh beberapa negara lain – terutama Irlandia dan Belanda.

Adenovirus adalah patogen umum yang biasanya menyebabkan infeksi self-limited. Mereka menyebar dari orang ke orang dan paling sering menyebabkan penyakit pernapasan, tetapi tergantung pada jenisnya, juga dapat menyebabkan penyakit lain seperti gastroenteritis (radang lambung atau usus), konjungtivitis (mata merah muda), dan sistitis (infeksi kandung kemih). 

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: The Conversation WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x