Network
MEDIA TULUNGAGUNG - Tsunami kejutan di Samudra Atlantik Selatan menjamur hingga jarak lebih dari 10.000 kilometer (lebih dari 6.000 mil), beriak melalui Atlantik Utara, Pasifik, dan Samudra Hindia.
Ini adalah pertama kalinya tsunami tercatat di tiga samudra berbeda sejak gempa bumi Samudra Hindia 2004, dan para ilmuwan baru sekarang mengetahui bagaimana gelombang itu dipicu.
Pusat gempa Agustus diukur 47 kilometer (sekitar 30 mil) di bawah dasar laut, yang terlalu dalam untuk memulai tsunami yang signifikan, bahkan satu dengan gelombang yang relatif kecil antara 15 dan 75 sentimeter (6 sampai 30 inci).
Namun ternyata, tsunami ini bukan hanya produk dari satu gempa berkekuatan 7,5 skala richter.
Pandangan baru pada data seismologi menunjukkan bahwa itu sebenarnya adalah serangkaian lima sub-gempa, dan di tengah-tengahnya, menyembunyikan gemuruh yang jauh lebih besar dan lebih dangkal yang mungkin menyebabkan tsunami global.
Gempa ketiga yang 'tak terlihat' ini terjadi hanya 15 kilometer di bawah permukaan bumi dengan kekuatan 8,2. Namun di tengah keramaian gempa, sistem pemantauan kami benar-benar melewatkannya.
Baca Juga: 50 Ucapan Selamat Hari Valentine 14 Februari 2022 yang Romantis, Cocok Dibagikan pada Semua Orang
"Peristiwa ketiga ini spesial karena sangat besar, dan tidak bersuara," jelas seismolog Zhe Jia dari California Institute of Technology.
"Dalam data yang biasa kami lihat [untuk pemantauan gempa], hampir tidak terlihat."
