Wahai manusia, kami menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal,” kata Ghanim Al Muftah membacakannya.
Pembacaan ayat suci Al-Qur’an itu disambut Morgan Freeman melalui narasi pemungkasnya yang legendaris berjudul ‘Panggilan.’
“Kita semua berkumpul di tempat ini sebagai satu keluarga,” kata Morgan Freeman.
“Bagaimana bisa banyak negara, bahasa, dan kebudayaan datang berkumpul jika hanya ada satu jalan yang diterima?” kata Morgan Freeman bertanya kepada Ghanim Al Muftah.
Menjawab pertanyaan tersebut, sang penghafal Al Qur’an difabel menjawab dengan indah.
“Ketika kalian dipanggil, kalian disambut ke dalam rumah kami,” ujar Ghanim Al Muftah.
Kemudian Morgan Freeman melanjutkan narasinya dengan menekankan pada persatuan di atas perbedaan.
“Saya mendengar sesuatu yang indah, bukan hanya musik, tetapi juga panggilan untuk merayakan perbedaan, sepak bola menyatukan semua negara dan kecintaan akan sepak bola membawa kita semua satu dalam keluarga,” kata Morgan Freeman