Hal serupa soal referendum juga disampaikan oleh Perdana Menteri dari Saint Vincent dan Grenadines, Ralph Gonsalves.
Seruan untuk melepaskan diri dari negara persemakmuran Inggris juga digencarkan oleh Jamaika. Perdana Menteri Andrew Holness mengatakan bahwa negaranya ingin memerdekakan diri dari kekuasaan Inggris.
Berdasarkan sebuah survei juga menunjukkan bahwa sebanyak 56 persen penduduk Jamaika mendukung gerakan penghapusan Raja Inggris sebagai kepala negara. Dengan kata lain, mereka ingin lepas dari Inggris usai Ratu Elizabeth II meninggal.
Sementara, Raja Charles III pun tak ambil pusing dengan keinginan sejumlah negara persemakmuran tersebut. Ia pun tidak akan menghalangi keputusan mereka.
Baca Juga: Terbongkar! Inilah yang Membuat Bripka RR Berbalik Arah dari Ferdy Sambo, Ternyata Punya Backingan
Hal ini disampaikan oleh Raja Charles III saat menghadiri rapat negara persemakmuran pada bulan Juni 2022, lalu.
“Saya ingin mengatakan dengan jelas, seperti yang telah saya katakan sebelumnya, bahwa pengaturan Konstitusional setiap anggota, sebagai republik atau monarki, adalah murni masalah yang harus diputuskan oleh setiap negara anggota,” tuturnya. ***(Egista Hidayah/Pikiran Rakyat)