Takhta Ratu Elizabeth II Berganti, Negara-negara Ini Akan Memisahkan Diri, Pertanda Monarki Akan Runtuh?

- 14 September 2022, 15:47 WIB
Seorang pengunjuk rasa mengangkat spanduk di tengah kerumunan selama Upacara Proklamasi Aksesi untuk Raja Inggris Charles, setelah kematian Ratu Elizabeth Inggris, di Mercat Cross di Edinburgh, Skotlandia, Inggris 11 September 2022.
Seorang pengunjuk rasa mengangkat spanduk di tengah kerumunan selama Upacara Proklamasi Aksesi untuk Raja Inggris Charles, setelah kematian Ratu Elizabeth Inggris, di Mercat Cross di Edinburgh, Skotlandia, Inggris 11 September 2022. /Wattie Cheung/Pool via REUTERS

Dari 56 anggota, hanya beberapa saja yang masih ingin menjadi negara persemakmuran Inggris dengan kepemimpinan Raja Charles III, di antaranya adalah Inggris sendiri, Australia, Kanada, Selandia Baru, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Tuvalu.

Beberapa negara tersebut menyatakan tetap mendukung monarki Inggris dengan kepemimpinan Raja Charles III.

Adapun, pernyataan dukungan tersebut juga sempat disampaikan oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Ia menegaskan bahwa negara tersebut akan tetap setia pada Raja Charles III.

Baca Juga: CEK FAKTA: Hasil Tes DNA Membuktikan, Anak Bungsu Putri Disebut Darah Daging Om Kuat, Perselingkuhan Terbukti?

"Atas nama Pemerintah Kanada, kami menegaskan kesetiaan kami kepada raja baru Kanada, Yang Mulia Raja Charles III, dan menawarkan dukungan penuh kami kepadanya," ujarnya.

Lantas, negara apa saja yang ingin lepas dan memerdekakan diri dari persemakmuran Inggris?

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Al Jazeera, terdapat sejumlah negara yang sedang mempertimbangkan hingga menyatakan ingin menjadi negara Republik, yaitu salah satunya adalah Antigua dan Barbuda.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahundi Gedung DPR, Puan Maharani Dikecam Para Buruh: Ternyata Kualitasnya Begitu?

Keinginan tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Gaston Browne. Ia mengatakan keinginannya untuk mengadakan referendum Republik dalam tiga tahun ke depan.

"Ini bukan tindakan permusuhan atau perbedaan antara Antigua dan Barbuda dan monarki, tetapi ini adalah langkah terakhir untuk menyelesaikan lingkaran kemerdekaan itu," ucapnya.

Halaman:

Editor: Azizurrochim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini