MEDIA TULUNGAGUNG - Rusia tengahmengancam barat atas sangsi yang diberikan pada negaranya.
Hal ini merupakan tanggapan Rusia terhadap sangsi yang datang dari bebragai pihak atas invasi ke Ukraina.
Dilansir dari Dayli Sabah.com, Ekonomi Rusia menghadapi krisis paling parah sejak kejatuhan Uni Soviet tahun 1991.
Hal ini setelah Barat memberlakukan sanksi yang melumpuhkan pada hampir seluruh sistem keuangan dan perusahaan Rusia menyusul invasi Moskow ke Ukraina.
"Reaksi Rusia akan cepat, bijaksana dan sensitif bagi mereka yang dituju," Dmitry Birichevsky, direktur departemen kerja sama ekonomi Kementerian Luar Negeri.
Uni Eropa telah setuju untuk menambahkan lebih banyak oligarki dan pejabat Rusia ke daftar hitam sanksinya, memperketat aturan tentang transfer cryptocurrency dan menargetkan sektor maritim atas perang Moskow di Ukraina, kata para diplomat pada Rabu, seperti yang dilaporkan Agence France-Presse (AFP).
Baca Juga: Rusia: Biolab AS di Ukraina Kembangkan Senjata Biologis
Blok 27 negara juga memberikan lampu hijau untuk memotong tiga bank Belarusia dari sistem pesan SWIFT global atas dukungan Minsk untuk serangan Kremlin, misi Prancis, yang memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa, tweeted.
Uni Eropa berusaha untuk menutup celah dalam rentetan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilepaskannya bersama dengan sekutu Barat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi.